SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sejumlah warga mengikuti simulasi banjir yang diadakan oleh BNPB dan pemerintah daerah, sedangkan untuk kegiatan simulasi di wilayah kabupaten Sragen dilakukan di Desa Tangkil, Kecamatan Sragen, Sragen, Jawa Tengah.
Kades Tangkil Suyono, pada JOGLOSEMARNEWS.COM menyampaikan simulasi latihan kewaspadaan bencana banjir dilakukan selama dua hari di halaman kantor desa Tangkil.
“Ini latihan simulasi banjir yang ada di desa kami, kegiatan ini pertamakali dilakukan, karena ini kita belajar kejadian banjir parah yang kemarin melanda desa kami, oleh karena itu guna menghadapi bencana relawan, BPBD dan BNPB melakukan simulasi ini agar warga sudah siap jika bencana banjir kembali melanda dengan pelatihan menyelamatkan diri,” kata Suyono, Rabu (17/5/2023).
Selain itu, Suyono juga mengatakan dengan adanya pelatihan simulasi bersama ini akan menambah pemahaman warga akan bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu dan bagaimana caranya menyelamatkan diri.
“Simulasi ini juga dibantu tim sar, PSHT, relawan dan tagana, kegiatan ini jika ada banjir kita bisa lebih siap menyelamatkan warga, contoh jika dari atas waduk gajah mungkur dibuka kami sebagai pemerintah desa mendapat info itu kita langsung lanjutkan info tersebut ke warga dan melakukan evakuasi bersama dengan Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk segera mengevakuasi warga yang ada dipinggir sungai,” jelasnya.
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan Live streaming dan dipantau oleh Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati dan juga diikuti beberapa desa yang lain seperti Desa Sribit, Pandak, Karangudi, bahkan kegiatan ini juga berpusat di wilayah Lamongan Jawa Timur.
“Kegiatan ini melibatkan 130 orang dari masyarakat, ada dua dukuh di tangkil yang jadi langanan bencana banjir yakni Gabusan ada 3 RT dan dukuh Tugu ada 2 RT, sementara lokasi titik kumpul pengungsian ada di rumah saya dan gedung kantor desa,” bebernya.
Sementara itu, Mudo Suyatno ketua RT 01 Dukuh Cumpleng, Tangkil, Sragen mengapresiasi kepala desa Tangkil yang sangat peduli dengan warganya.
Menurutnya, dengan pelatihan simulasi ini akan membuat masyarakat mendapat pengalaman bagaimana menyelamatkan diri jika bencana banjir itu kembali terjadi.
“Ini sangat bermanfaat sekali bagi warga kami, dengan simulasi ini jika ada bencana banjir warga sudah siap menyelamatkan diri lebih cepat,” ujarnya.
Huri Yanto