Beranda Umum Nasional Cuaca Buruk, Evakuasi Pesawat SAM Air Terpaksa Ditunda

Cuaca Buruk, Evakuasi Pesawat SAM Air Terpaksa Ditunda

Basarnas mengirim tim evakuasi dengan helikopter militer Eurocopter EC725 Caracal milik TNI AU untuk evakuasi kecelakaan pesawat Gran Caravan milik Semuwa Aviasi Mandiri (SAM Air) di Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua, Sabtu (24/6/2023) / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Cuaca buruk memaksa tim gabungan dari Basarnas, Polri dan TNI untuk menunda proses evakuasi pesawat SAM Air yang jatuh di perbukitan Distrik Welarek, Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua.

Menurut rencana, proses evakuasi bakal dilanjutkan pada Minggu (25/6/2023) pagi.

Kabid Humas Kepolisian Daerah Papua, Komisaris Besar Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, proses evakuasi tersebut dipimpin Kepala Operasi Basarnas Jayapura, Marinus B. Ohoiratc dengan dengan melibatkan 14  personel SAR gabungan.

Untuk melakukan evakuasi di lokasi yang sulit tersebut, Tim SAR menggunakan helikopter militer Caracal HT- 7201 yang dipiloti Mayor Arif dan copilot Letnan Satu Taufik.

Proses evakuasi dimulai sekitar pukul 13.15 WIT setelah para personel  selesai melakukan persiapan dan mengecek kelengkapan keselamatan masing-masing anggota. Selanjutnya, tim bergeser ke titik jatuhnya pesawat.

Namun, saat bergeser ke titik lokasi menggunakan helikopter Caracal HT- 7201, tim mendapatkan kendala cuaca buruk yang mengharuskan untuk tidak melanjutkan proses evakuasi. Helikopter terpaksa kembali mendarat di Bandara Wamena.

“Karena terkendala cuaca yang buruk di sekitar titik lokasi jatuhnya Pesawat Sam Air PK – SMW, personel mengambil tindakan untuk tidak melanjutkan pencarian untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sehingga diputuskan untuk dilanjutkan besok pagi, Minggu, 25 Juni 2023,” kata Benny, dalam keterangan resmi, Sabtu (24/6/2023).

Baca Juga :  Menteri Maruarar Bantah Pemerintah Bakal Pinjam Bank Dunia untuk Biayai Proyek 3 Juta Rumah

Sebagaimana diketahui, Pesawat milik SAM Air dilaporkan hilang kontak saat terbang dari Bandara Elelim, Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan pada Jumat (23/6/2023) pukul 11.10 WIT.

Pesawat itu seharusnya sudah mendarat di Distrik Poik. Namun hingga pukul 12.20 WIT pesawat jenis Cessna 208 Caravan 675 PK-SMW tidak kunjung tiba.

Pesawat itu dipiloti oleh Hari Permadi dan copilot Levi Murib. Adapun penumpang dalam pesawat empat penumpang, yakni Bartolomeus (34 tahun), Ebeth Halerohon (29), Dormina Halerohon (17) dan Kilimputni (20).

Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia Rosedi mengatakan pesawat tipe Cessna Grand Caravan C208B itu memiliki registrasi PK-SMW itu sempat hilang kontak.

“Pesawat berangkat dari Bandara Elelim menuju Bandara Ilaga, Papua 10.53 WIT telah hilang kontak pada pukul 11.07 WIT, pada koordinat POIK (16 NM arah selatan dari Bandara Elelim),” ujar Rosedi, Jumat (23/6/2023).

Baca Juga :  Rakyat Protes Kenaikan Tarif PPN Jadi 12%, Sri Mulyani: Masih Lebih Rendah dari Negara Lain

Dalam keterangan sebelumnya, Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan puing pesawat ditemukan sekitar 12 kilometer dari Bandara Elelim.

“Pesawat jatuh 12 kilometer dari arah Bandar Udara Elelim menuju Poik Distrik Walarek Kabupaten Yalimo,” kata Benny, seperti dikutip dari Tempo, Jumat (23/6/2023).

Benny mengatakan puing pesawat itu ditemukan oleh helikopter yang dikerahkan kepolisian dari Bandara Wamena untuk mencari keberadaan pesawat tersebut.

Namun, penyebab jatuhnya pesawat SAM Air belum dapat diketahui.

www.tempo.co