BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kloter 45 asal Kabupaten Bantul, DIY menutup pemberangkatan JCH gelombang pertama Embarkasi Solo. Total sebanyak 16.144 jamaah diterbangkan ke Arab Saudi pada gelombang pertama tersebut.
“Sebanyak 360 JCH kloter 45 ini menutup pemberangkatan gelombang pertama,” ujar Humas PPIH Embarkasi Solo Gentur Rachma Indriadi disela pemberangkatan kloter 45, Rabu (7/6/2023).
Disisi lain, lanjut dia, ada 18 jemaah yang terpaksa dikembalikan ke daerah asal karena dinilai tidak layak terbang. Selain itu ada 26 jemaah tunda embarkasi karena masih menjalani perawatan di rumah sakit. Seperti di RS dr Moewardi RS Paru RS TNI AU serta poliklinik Asrama Haji Donohudan.
“Para jemaah ini nanti akan diberangkatkan bersama kloter lainnya,” katanya.
Terkait jemaah wafat, Gentur mengaku ada tambahan seorang jemaah yang wafat. Yaitu Sunipah Jasri Mardani (75) kloter 4 asal Kabupaten Demak. JCH ini meninggal di RS Mekah.
“Sehingga total ada 6 jemaah Embarkasi Solo yang wafat,” katanya.
Sebelumnya, jemaah wafat adalah, Winaryo Sukaryo Sukadir. Jemaah kloter 32 asal Brebes ini wafat di Madinah, pada Minggu (4/6) pukul 21.30 Waktu Arab Saudi (WAS) akibat serangan jantung.
Empat JCH lain yang wafat adalah Suprapto Tarlim Kertowijoyo Kloter 3 asal Kabupaten Demak. Dia wafat pada Kamis (25/5/2023) pukul 04.25 WAS di Abrajtabah Hotel. Kemudian Masrikan Rejo Nasikun Kloter 4 juga asal Demak, wafat Rabu (31/5/2023) pukul 18.30 WAS di RSAS M Madinah karena serangan jantung.
Ketiga, Tasmi Kasan Mukrim Kloter 15 Kabupaten Kendal wafat pada Jumat (2/6/2023) pukul 09.44 WAS di Masjid Nabawi. Dan keempat adalah Kotiin Suwondo Tamsir Kloter 1 asal Kabupaten Grobogan. Wafat pada Minggu (4/6/2023) pukul 10.30 WAS di RSAS Madinah karena stroke. Waskita