WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Berikut ini kisah inspiratif dari kabupaten ujung tenggara Jateng, Wonogiri. Di daerah yang berbatasan langsung dengan DIY, Jatim, Jateng dan Samudra Indonesia itu ada sosok driver ojol (ojek online) bernama Dedi Dwi Prasetyo.
Dedi Dwi Prasetyo berasal dari Sugihan Jatiroto Wonogiri. Setiap hari Jumat, Dedi Dwi Prasetyo dengan tulus hati memutuskan untuk membebaskan tarif layanan ojol alias ojek gratis bagi para konsumennya. Layanan ojek gratis ini berlangsung sejak 2018.
Tindakan ini keruan saja menunjukkan hati yang mulia dan mencerminkan semangat berbagi di tengah sulitnya para driver ojol dalam mencari penumpang.
Dedi Dwi Prasetyo, lahir di Wonogiri pada 26 Desember 1988, adalah seorang individu yang memiliki dedikasi tinggi.
Berawal dari informasi mengenai lulusan dan jurusan yang ia tempuh tidak tersedia, hingga keputusannya bergabung dengan industri ojol sejak 2017.
Namun demikian, Dedi Dwi Prasetyo tidak puas hanya menjadi seorang driver ojol biasa. Ia ingin memberikan sesuatu yang lebih berarti kepada masyarakat. Yakni melalui jasa ojek gratis.
Motivasi Dedi Dwi Prasetyo dalam memberikan layanan ojek gratis setiap hari Jumat adalah keinginannya untuk berbuat baik tanpa pamrih. Baginya, hari Jumat merupakan waktu yang tepat untuk melakukan amal, meskipun amal bisa dilakukan kapan saja.
Dengan memberikan layanan ojek gratis, Dedi Dwi Prasetyo berharap dapat memberikan manfaat dan kebahagiaan kepada orang lain dalam upayanya untuk beramal.
Meskipun ada kemungkinan bahwa tindakan ini bisa dianggap merugikan atau mengurangi pendapatannya, Dedi Dwi Prasetyo dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada kata “rugi” dalam bersedekah.
Baginya, kebahagiaan dan kepuasan yang ia rasakan ketika membantu orang lain jauh lebih berharga daripada uang yang bisa diperoleh. Ia melihat setiap kesempatan memberikan layanan ojek gratis sebagai rejeki yang ia terima, dan ia merasa beruntung dapat berbagi dengan orang lain.
Terkait dengan tanggapan rekan-rekan ojol terhadap tindakan luar biasa yang dilakukan oleh Dedi, ia mengungkapkan bahwa jarang atau hanya sedikit dari mereka yang mengetahui bahwa ia memberikan layanan ojek gratis setiap hari Jumat.
Dedi Dwi Prasetyo tidak menginginkan pujian atau pengakuan. Baginya, kebaikan tidak perlu dipamerkan atau diketahui oleh banyak orang. Ia melakukan ini dengan tulus dan tanpa pamrih.
Respon dari konsumen yang mengetahui bahwa tarif layanan ojek gratis juga bervariasi. Ada yang merasa senang dan bersyukur atas tindakan itu, sementara ada juga yang menolak dan tetap ingin memberikan uang sebagai bentuk penghargaan.
Dalam situasi seperti itu, Dedi Dwi Prasetyo dengan bijak menjelaskan kepada konsumennya bahwa rejeki yang mereka terima adalah memberikan kesempatan kepada dirinya untuk memberikan layanan ojek gratis. Namun, kadang-kadang ada konsumen yang tetap memaksa memberikan uang sebagai tanda terima kasih.
Dedi telah memberikan fasilitas ojek gratis setiap hari Jumat sejak sekitar tahun 2018. Namun, layanan ojek gratis ini hanya berlaku untuk layanan ojek antar penumpang (goride). Dedi berkomitmen untuk memberikan kemudahan dan kebahagiaan kepada masyarakat di Wonogiri pada hari yang spesial ini.
Salah satu pemakai jasa ojol, Tarmin warga Jatipurno, merasa sangat terharu mengetahui bahwa masih ada rekan-rekan ojol yang memiliki hati mulia untuk membebaskan tarif setiap hari Jumat. Di tengah sulitnya para driver ojol mencari penumpang, tindakan ini sungguh menginspirasi.
“Semoga tindakan luar biasa ini menjadi contoh bagi kita semua untuk saling berbagi dan memberikan yang terbaik kepada sesama. Dedi Dwi Prasetyo telah membuktikan bahwa kebaikan bisa dimulai dari tindakan sederhana. Dengan memberikan layanan ojek gratis pada hari Jumat, ia telah menginspirasi banyak orang untuk berbagi dan memberikan yang terbaik kepada sesama. Semoga tindakan luar biasa ini terus menginspirasi dan memicu kebaikan di tengah masyarakat,” beber Tarmin. Aris Arianto
