WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ternyata dan ternyata marak terjadi kasus penipuan Sendangrejo Baturetno Wonogiri.
Setidaknya telah terjadi empat kali kasus penipuan Sendangrejo Baturetno Wonogiri.
Modus yang dilancarkan pelaku penipuan Sendangrejo Baturetno Wonogiri adalah pemberian bantuan.
Salah satu korban penipuan Sendangrejo Baturetno Wonogiri bahkan sampai kehilangan perhiasan emas.
Kepala Desa alias Kades Sendangrejo Sutrisno kepada wartawan, Senin (26/6/2023) mengungkapkan, salah satu korban penipuan Sendangrejo Baturetno Wonogiri adalah seorang nenek asal Dusun Tunggur Desa Sendangrejo Baturetno Wonogiri, Tugiyem.
Kades Sendangrejo Sutrisno membeberkan awalnya Tugiyem didatangi orang tak dikenal di rumahnya. Korban diiming-imingi bantuan, lantas pelaku meminta Tugiyem melepaskan cincin emasnya seberat sekitar lima gram.
Selanjutnya Tugiyam diminta mengambil berkas seperti KK dan KTP.
Saat korban mengambil berkas, orang tidak dikenal itu mengambil cincin korban. Setelah itu langsung pergi meninggalkan rumah korban.
Kades Sendangrejo Sutrisno menuturkan kejadian penipuan Sendangrejo Baturetno Wonogiri dengan modus serupa bukan kali pertama terjadi di desanya. Paling tidak kejadian penipuan Sendangrejo Baturetno Wonogiri sudah terjadi sebanyak tiga kali dalam kurun waktu yang belum lama.
“Dalam 6 bulan sudah tiga kali kejadian dan motif sama mau dapat bantuan. Yang satu (penipuan) mengaku dari Gasindo. Total empat kali,” kata Kades Sendangrejo Sutrisno.
Kepala Dinsos Wonogiri Kurnia Listyarini menyebutkan bansos resmi dari pemerintah yang diberikan kepada masyarakat disalurkan oleh petugas pemerintah. Petugas yang menyalurkan biasanya dari tingkat kabupaten, kecamatan, maupun desa atau kelurahan.
Selain itu, lanjut Kepala Dinsos Wonogiri Kurnia Listyarini, penerima bansos dibuktikan dengan berkas khusus. Misalnya, penerima PKH dan BPNT, pasti memiliki Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).
“Kalau tidak resmi jajaran pemerintah, jangan dipercaya,” tandas Kepala Dinsos Wonogiri Kurnia Listyarini.
Kepala Dinsos Wonogiri Kurnia Listyarini meminta masyarakat bisa melaporkan kepada jajaran pemerintah paling dekat misalnya ketua RT/RW ketika ada orang yang mengaku sedang melakukan survei atau pendataan penerima bantuan. Sehingga bisa diketahui apakah hal itu benar atau tidak. Aris Arianto