Beranda Daerah Wonogiri Melacak Hilangnya Bau Limbah Pabrik PT AAA Desa Pondok Ngadirojo Wonogiri

Melacak Hilangnya Bau Limbah Pabrik PT AAA Desa Pondok Ngadirojo Wonogiri

Limbah
Instalasi Pengolahan Air Limbah PT AAA Desa Pondok Ngadirojo Wonogiri. Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebelumnya bau limbah pabrik PT AAA (Arena Agro Andalan) di Desa Pondok Ngadirojo Wonogiri menyeruak hingga menimbulkan reaksi masyarakat.

Namun sejak beberapa bulan belakangan bau limbah pabrik PT AAA Desa Pondok Ngadirojo kab sudah tidak tercium lagi. Lantas kemana hilangnya bau limbah pabrik PT AAA Desa Pondok Ngadirojo Wonogiri itu?.

Sejumlah media di Wonogiri kemudian berinisiatif menelusuri dan melacak hilangnya bau limbah pabrik PT AAA Desa Pondok Ngadirojo Wonogiri.

Hasilnya, menurut pengakuan warga yang tinggal di Desa Bulusulur Wonogiri, Joko Santoso, bau limbah dari PT AAA Desa Pondok Ngadirojo Wonogiri yang memproduksi tepung maizena dari saripati jagung itu sudah tidak tercium lagi.

“(Bau laimbah) sudah beberapa bulan hilang, biasanya itu bau ketika waktu subuh, sangat menyengat. Tapi sekarang sudah tidak,” ungkap Joko Santoso, Kamis (22/6/2023).

Joko Santoso mengaku senang di lingkungannya sudah tak lagi mencium bau limbah itu.

Terpisah, warga Desa Purworejo Wonogiri, Ravega Lintang juga mengamini hal tersebut. Menurut dia bau limbah yang sempat tercium hingga lingkungan rumahnya sudah tak tercium lagi.

“Sekarang tidak bau, ya lebih tenang lah. Biasanya sewaktu-waktu muncul bau yang tidak enak,” jelas Revaqa Lintang.

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup atau Kepala DLH Wonogiri Bahari, mengatakan pihaknya sudah beberapa bulan tidak menerima aduan terkait warga yang terdampak bau limbah PT AAA.

Baca Juga :  Petani Tangguh di Balik Jeruji, Warga Binaan Lapas Wonogiri Tanam Sayur demi Ketahanan Pangan

Pihaknya juga mendapatkan progres perbaikan IPAL dari PT AAA Desa Pondok Ngadirojo Wonogiri.

Sementara General Manager Industry Relation PT AAA Hendy Halim, mengatakan pihaknya sudah selesai mengerjakan perbaikan IPAL itu. Saat ini masih berjalan proses penyempurnaannya.

“Ini penyempurnaan terus berjalan. Sekarang sudah oke, seperti yang bisa dilihat dulu sampai bau, sekarang tidak bau lagi. Mungkin ada sesekali bau itu pas perawatan, gasnya dibakar timbul sedikit bau,” jelas Hendy Halim.

Hendy Halim menyebut, saat ini proses perbaikan IPAL itu sudah 99 persen, artinya sudah hampir tuntas. Menurutnya ada satu proses yang masih berjalan sehingga dia menyebut belum sempurna.

Hal itu dikarenakan di salah satu bak IPAL itu, harus ditumbuhkan bakteri aerob. Bakteri itu menurutnya memerlukan waktu untuk bisa tumbuh sempurna, sehingga ketika selesai, air limbah bisa bagus.

“Sekarang masih menunggu pengendapan, nanti baru kita lepas airnya. Dibuang ke sungai dengan aman. Bahkan secara kualitas lebih bagus dari air sungai itu sendiri karena air sungai tercampur limbah rumah tangga ataupun pupuk pestisida,” kata Hendy Halim .

Baca Juga :  Cair Bulan Juli! Begini Cara Cepat Ambil Dana PIP 2025, Langsung Masuk ATM Tanpa Ribet!

Hendy Halim menjelaskan, dalam membuat IPAL baru itu, pihaknya menghabiskan anggaran yang tidak sedikit, yakni sekitar Rp 15 miliar.

Anggaran tersebut termasuk untuk mendatangkan alat maupun teknologi dari luar negeri, termasuk teknisi yang memasang teknologi maupun mesin dari luar negeri itu.

Daya tahan IPAL sepanjang tidak ada trigger yang membikin rusak minimal 25 tahun, misalnya human error.

Sebelumnya selama berbulan-bulan, warga yang tinggal di sekitaran pabrik itu mencium bau limbah yang menyengat, seperti misalnya Desa Purworejo Wonogiri, Desa Bulusulur Wonogiri hingga Desa Ngadirojo Kidul Ngadirojo. Aris Arianto

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.