Beranda Daerah Karanganyar Nyentrik Lur! Relawan  Ganjar di Karanganyar  Gunakan Pendekatan Budaya

Nyentrik Lur! Relawan  Ganjar di Karanganyar  Gunakan Pendekatan Budaya

Deklarai dukungan untuk Bacapres Ganjar Pranowo dalam bentuk pendekatan budaya di Perumahan Bumi Saraswati, Gaum, Tasikmadu, Karanganyar, Sabtu (24/6/2023) / Foto: Istimewa

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Di tengah maraknya pembentukan relawan untuk Capres PDIP Ganjar Pranowo di berbagai daerah, di Karanganyar, Jateng, deklarasi dilakukan dengan cara yang unik.

Yakni, deklarasi dukungan untuk Ganjar dengan sentuhan budaya guna meraih simpati massa untuk mendukung Ganjar Pranowo memang Pilpres 2024 mendatang.

Bahkan, saat deklarasi relawan Ganjar berbasis budaya di Perumahan Bumi Saraswati, Gaum, Tasikmadu, Karanganyar, Sabtu (24/6/2023) tersebut menampilkan Orkes Keroncong OK Micro dari Bekonang, Mojolaban, Sukoharjo dengan sajian musik keroncong asli.

Bukan hanya itu saja, hidangan minuman pun memakai minuman rempah-rempah sebagai simbol warisan nenek moyang.

Ketua Relawan Ganjar Berbasis Budaya, Dony Prabowo (45) mengatakan relawan tesebut merupakan gabungan dari pendukung Anggota DPRRI Ir Dolfie dan komponen lainnya. Dengan demikian selain tujuannya untuk memenangkan Capres Ganjar, sekaligus juga untuk berjuang memperjuangkan Dolfie terpilih pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024.

Baca Juga :  Ribuan Peserta Ikuti Kemah Santri Muhammadiyah Nasional di Karanganyar, Ini Tujuannya

Namun untuk tujuan Pilpres semua komponen itu melebur bersama fokus memenangkan Capres Ganjar Pranowo melalui jalur tersendiri yakni jalur pendekatan budaya.

“Anggota relawan ini terdiri berbagai komponen di antaranya dari Jari Tangan, Front Mahasiswa Nasional, Eks Banteng Liar,  Atifis Soloraya serta relawan Dolfie,” ungkap Dony Prabowo.

Menurut Dony pergerakan dengan sentuhan budaya akan lebih luwes dan optimal dilapangan karena masih banyak warga masyarakat yang jengah dengan politik praktis sehingga lebih mudah dengan sentuhan budaya.

Apalagi lanjut Dony di pedesaan masih banyak karakter pemilih pasif yang mana lebih mudah didekati dengan sentuhan budaya dibandingkan pendekatan konvensional.

“Banyak orang lansia yang tingkat pendidikannya menengah kebawah itu susah ditembus dengan marketing politik aliran konvensional namun lebih mudah dengan pendekatan budaya,” tandas Dony Prabawa.

Baca Juga :  Ribuan Peserta Ikuti Kemah Santri Muhammadiyah Nasional di Karanganyar, Ini Tujuannya

Untuk itu relawan ini lebih awet dan jeli karena pendekatan budaya itu memiliki trik tersendiri namun dengan target riil. Beni Indra