SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Provinsi Jawa Tengah (Jateng) resmi dinobatkan sebagai juara umum dalam ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVII 2024. Hingga Sabtu (12/10/2024) pukul 20.29 WIB, Jateng telah mengumpulkan 158 medali emas, 120 perak, dan 123 perunggu, mengukuhkan dominasinya di ajang olahraga terbesar bagi atlet disabilitas di Indonesia.
Kesuksesan ini disambut dengan euforia, namun Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memastikan akan terus melanjutkan pembinaan bagi atlet-atlet berkebutuhan khusus. Penjabat Gubernur Jateng, Nana Sudjana, mengaku bangga atas pencapaian para atlet. Ia menyampaikan bahwa semangat juang yang terlihat di arena Peparnas telah dibangun sejak proses latihan selama berbulan-bulan.
“Saya mengikuti mulai dari latihan hingga pelaksanaan pertandingan. Tentunya, saya merasa sangat bangga. Dengan kualitas para atlet di Peparnas kali ini, kita berhasil meraih gelar juara umum,” ujar Nana Sudjana.
Hal senada disampaikan oleh Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Agung Hariyadi. Ia menyebut, pencapaian di Peparnas XVII merupakan hasil kerja keras dan pelatihan intensif yang dilakukan oleh National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Jawa Tengah.
“Pembinaan ini kami mulai dari penjaringan di sekolah-sekolah hingga panti sosial. NPCI Jateng juga telah membangun training camp untuk membina atlet baru. Mereka yang bertanding saat ini adalah sebagian besar atlet muda hasil seleksi dan pembinaan di training camp tersebut,” ungkap Agung.
Agung menambahkan, ke depan training camp NPCI Jateng akan disinergikan dengan pusat pelatihan nasional. Terlebih, saat ini sedang dibangun pusat latihan khusus atlet disabilitas di Karanganyar, yang diharapkan dapat semakin meningkatkan prestasi para atlet Jawa Tengah di masa mendatang.
Persaingan Sengit dengan Jawa Barat dan DKI Jakarta
Ajang Peparnas XVII yang berlangsung sejak 6 hingga 13 Oktober 2024 diikuti sekitar 5.000 atlet dari seluruh provinsi di Indonesia. Persaingan sengit terjadi hingga penghujung kompetisi, namun Jateng akhirnya unggul dengan total perolehan 401 medali (158 emas, 120 perak, 123 perunggu).
Di posisi kedua, Jawa Barat berhasil mengumpulkan 351 medali (119 emas, 115 perak, 117 perunggu), sementara DKI Jakarta berada di peringkat ketiga dengan total 104 medali (39 emas, 29 perak, 36 perunggu).
“Ke depan, kami akan terus meningkatkan pembinaan agar prestasi ini bisa dipertahankan, bahkan ditingkatkan,” tutup Agung Hariyadi.
Dengan berakhirnya ajang Peparnas XVII, Jawa Tengah bukan hanya membuktikan diri sebagai provinsi dengan pembinaan atlet disabilitas yang unggul, tetapi juga sebagai pusat inspirasi bagi pengembangan olahraga inklusif di Indonesia.
(Sumber Diskominfo Jateng)