Beranda Daerah Boyolali Harga Komoditas Pangan di Boyolali Melebihi HAP, Kok Bisa ?

Harga Komoditas Pangan di Boyolali Melebihi HAP, Kok Bisa ?

Ilustrasi peternakan ayam petelur. Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Harga sejumlah komoditas pangan di pasar wilayah Boyolali atau tingkat konsumen melebihi Harga Acuan Penjualan (HAP). Bahkan harga telur ayam, minyak goreng kemasan dan garam yodium lebih dari 10 persen dari HAP.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Boyolali, Bambang Jiyanto mengakui harga sejumlah komoditas pangan masih stabil tinggi. Ada enam komoditas yang melebihi HAP.

“Seperti beras medium, jagung pipilan, telur ayam, minyak goreng kemasan, garam beryodium dan daging ayam. Komoditas tersebut dijual ke konsumen dengan selisih HAP beragam,” katanya, Minggu (30/7/2023).

Dijelaskan beras medium dengan selisih harga 0,92 persen. Yakni harga dikonsumen Rp 11 ribu, sedangkan HAP Rp 10,9 ribu/ kg. Harga jagung ditingkat peternak Rp 5,6 ribu/kg dari HAP Rp 5 ribu/ kg.

Kemudian, garam halus beryodium harga HAP Rp 10 ribu, sedangkan harga ditingkat konsumen tembus Rp 15 ribu.
“Harga telur masih tinggi karena harga pakan ternak masih tinggi.”

Harga telur rata-rata di pasaran tembus Rp 30 ribu/kg, sesuai data pangan pada Juli pekan ketiga. Sedangkan HAP telur ayam ras Rp 27 ribu/kilogram. Ada selisih 11,11 persen.

Selain itu, lanjut dia, harga minyak goreng kemasan juga diatas harga eceran tertinggi (HET). Harga migor kemasan satu liter seharga Rp 16 ribu. Sedangkan HET Rp 14 ribu atau selisih Rp 2 ribu.

“Harga migor kemasan lebih tinggi lantaran pedagang di Boyolali tidak langsung disetori oleh agen distribusi migor. Mereka kulakan di Solo sehingga harganya juga berbeda.”

Ditambahkan, harga daging ayam juga masih tinggi. Sebelum Hari Raya Idul Fitri, harga ayam berkisar Rp 32 ribu/kg. Sedangkan saat ini, harga rata-rata di pasar tembus Rp 37 ribu dan tertinggi mencapai Rp 38 ribu/ kg. Waskita