KEDIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus ayah bunuh puteri kandung di Kediri, Jawa Timur ini membikin heboh warga. Pelaku yang diketahui bernama Suprapto (48) atau Totok kini telah ditangkap Polisi.
Dalam kasus ayah bunuh puteri kandung itu, Suprapto ditangkap di Tulungagung, Jawa Timur pada Sabtu (15/7/2023) usai menjadi buron selama seminggu.
Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Rizkika Atmadha Putra mengatakan Suprapto kabur setelah membuang korban ke areal persawahan di Kecamatan Pagu, Kediri dalam keadaan hidup dan terbungkus karung.
“Sudah kami amankan (pelaku). Kami berhasil menemukan terduga pelaku ini di Kabupaten Tulungagung,” paparnya, Sabtu (15/7/2023), dikutip dari TribunJatim.com.
Setelah ditangkap, polisi melakukan sejumlah pemeriksaan dan menetapkan Suprapto sebagai tersangka kasus ayah bunuh putri kandung tersebut.
Petugas kepolisian belum dapat mengungkap motif dan modus pembunuhan karena masih dalam proses penyelidikan.
“Untuk sementara terkait motif dan modus pelaku untuk melakukan tindakannya terhadap korban DL, akan disampaikan nanti. Untuk saat ini, kami masih mendalami dan memeriksa pelaku lebih lanjut,” sambungnya.
DL diduga dibunuh pada Rabu (5/7/2023) malam dan jasadnya ditemukan pada Sabtu (8/7/2023).
Jasad korban ditemukan seorang warga di area persawahan dalam kondisi terbungkus karung.
Suprapto merupakan orang terakhir yang berkomunikasi dengan korban.
Kepala Desa setempat, Winarno, menyatakan hubungan Suprapto dengan keluarganya kurang harmonis.
“Kalau dari yang dilihat tetangga, si bapak korban ini jarang ada di rumah.”
“Datang ke Desa Banggle saja sangat jarang,” ungkapnya, Selasa (11/7/2023).
Para tetangga sering melihat adanya kerenggangan hubungan antara Suprapto dengan mertuanya.
“Kalaupun datang ke rumah hanya sebentar. Itupun sangat jarang juga datang,” lanjutnya.
Winarno mengungkapkan selama ini Suprapto bekerja sebagai sopir.
Lantaran sibuk bekerja, Suprapto jarang bertegur sapa dengan warga sekitar.
“Karena apa ya orangnya jarang bergaul dengan warga. Jadi tidak ada yang kenal dekat dengan orangnya (Suprapto) ini bagaimana. Tidak tahu pribadinya ini seperti apa,” imbuhnya.
Kanit Pidum Satreskrim Polres Kediri, Ipda Dandy Fitra Ramadhan mengatakan korban dibuang dalam keadaan hidup.
“Perkiraan korban dibuang ke saluran irigasi air sawah pada Rabu malam. Saat itu diperkirakan korban masih dalam keadaan setengah sadar,” paparnya, Senin (10/7/2023).
Menurutnya korban meninggal karena dibuang di saluran irigasi yang mengakibatkan paru-paru korban kemasukan air.
“Saat dibuang ini kemungkinan korban terendam air jadi seperti orang tenggelam. Meninggal karena itu,” sambungnya.
Selain itu, ditemukan luka bekas pukulan benda tumpul pada jasad korban.
Belum terungkap luka tersebut bekas berasal dari pukulan pelaku atau akibat benturan ketika jasad korban dibuang.
Petugas juga menemukan adanya luka jeratan tali di tangan korban.
Hingga saat ini proses autopsi lanjutan masih dilakukan di RS Bhayangkara Kediri untuk mengungkap adanya dugaan rudapaksa.
“Kalau itu kami belum mendapatkan informasi sebab proses pemeriksaan laboratorium masih menunggu. Sekitar tujuh hari hasilnya baru keluar,” bebernya.