SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kemarau panjang tahun ini benar-benar dirasakan dampaknya oleh masyarakat, termasuk warga Kota Solo, yang sebelumnya relatif jarang mengalami kekeringan.
Namun untuk tahun ini, setidaknya ada empat titik di Kecamatan Banjarsari dan Kecamatan Jebres yang dinilai rawan terjadi kekeringan.
Demikian hasil pemetaan yang dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo belakangan ini.
Pemetaan itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya kekeringan sebagai dampak dari kemarau panjang yang diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan berlangsung hingga Januari 2024 mendatang.
“Untuk antisipasi, kita sudah koordinasi dengan pihak-pihak yang ada tanki air. Dari PMI dan PDAM sudah koordinasi. Kita sudah petakan, empat titik di Kecamatan Banjarsari dan Jebres. Kita juga sudah siapkan personel, tangki dan airnya,” ungkap Kepala BPBD Solo, Nico Agus Putranto.
Kalaupun nantinya diperlukan dalam kondisi darurat, Nico menegaskan, pihak BPBD siap untuk meminta armada tanki air dari Pemerintah Provinsi.
“Kita tinggal minta pinjam pakai sudah siap juga. Sejauh ini belum ada permohonan,” tandasnya, Senin (28/8/2023).
Sebagaimana diketahui, sebelumnya Perumda Kota Solo telah berkoordinasi dengan BPBD melakukan dropping air di Kampung Pundung Gede dan Kampung Banjarsari, Kelurahan Joglo.
Sebanyak 3.000 liter air telah didroping untuk warga, yang pelaksanaannya berkoordinasi dengan BPBD Kota Solo.
Humas Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Kota Solo, Bayu Tunggul Pamilih mengatakan, sumur dangkal penduduk di beberapa lokasi di Solo yang biasanya normal, dalam tiga minggu terakhir mulai habis atau kering.
“Biasanya normal, nggak ada masalah. Tapi tiba-tiba sumur sekitar pada habis beralih ke PDAM. Ada yang minta ke tetangganya yang punya PDAM,” ungkap Bayu, Sabtu (26/8/2023) lalu. Ando