SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – “Banyak jalan menuju roma” merupakan pepatah yang tepat untuk menuju suksesnya sebuah cita-cita. Seperti yang dikisahkan dua wirausahawan muda lulusan SMK yang sukses lewat UMKM-nya.
Keduanya generasi Z yaitu Saniyah (Alumni LKP ISMIA Karanganyar Jawa Tengah dan pemilik usaha Han & Ni Boutique) serta Muhammad Azka Farhan (Alumni SMKN 9 Bandung dan pemilik Brand Owner One’D Lemon).
Keduanya kemudian berbagi kisah sukses dalam Talkshow Kemendikbud Ristek pada peringatan Hari UMKM Nasional 2023 di Pura Mangkunegaran, Sabtu (12/8/2023) sore.
Siapa sangka, keduanya lulusan SMK. Namun itu tak mematahkan semangat mereka untuk mengembangkan ilmu yang mereka peroleh dari pendidikan vokasi. Tidak hanya sukses, kuni mereka mampu membuka lapangan kerja.
“Saya sempat menganggur tiga bulan sambil cari info kursus, sampai akhirnya dapat info dan ikut kursus di Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) ISMIA Karanganyar Jawa Tengah selama tiga bulan,” tutur Saniyah, menceritakan awal mula dirinya merintis usaha saat lulus SMK.
Di LKP itulah, dia belajar tentang kewirausahaan, penguatan mental, menjahit, produksi hingga pemasaran.
Usai lulus dari LKP, Suniyah kemudian membuka usaha jahit dengan bantuan modal usaha mesin jahit, bahan dan alat termasuk mental dan skill. Hingga akhirnya usaha tersebut berkembang dan berhasil memperkerjakan puluhan karyawan.
Direktur SMK Kemendikbud Ristek, Wardani Sugiyanto mengungkapkan, keberhasilan Saniyah tak lepas dari konsep Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kemendikbud dalam dunia pendidikan di Indonesia.
“Kurikulum Merdeka ini berbeda dengan kurikulum yang lama. Dengan kurikulum Merdeka akan melatih mental siswa serta dibiasakan untuk berpikir kritis,” bebernya.
Sementara itu, Kemendikbudristek menjadi salah satu instansi yang turut memeriahkan gelaran Harnas UMKM 2023.
Melalui Ditjen Vokasi, Kemendikbudristek terus mendorong lahirnya para wirausahawan baru di Indonesia.
Di antaranya pelatihan digital marketing bagi UMKM, mengembangkan inovasi produk, hingga membantu merancang desain kemasan produk.
Selain itu, ada juga program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) yang memang dirancang untuk melahirkan wirausahawan setelah menyelesaikan pelatihan.
Program PKW ini memberikan kesempatan bagi anak usia sekolah tidak sekolah (ATS) untuk menjadi wirausaha muda, di mana peserta didiknya diberikan bekal pengetahuan dan keterampilan, alat/bahan, dan modal awal usaha.
“Kalau pelaku UMKM mau akses dana kita untuk menyelenggarakan PKW, harus mendapatkan semacam dukungan PKS atau MoU dari UMKM setempat. Jadi kita kerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UMKM berkolaborasi di lapangan,” imbuh Direktur Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Wartanto, di Pamedan Mangkunegaran, Solo.
Wartanto menambahkan, pihaknya bersinergi dengan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) untuk mendidik dan melatih calon wirausaha di daerah sehingga peserta didik yang lulus dari PKW akan terlibat dalam program yang diselenggarakan PLUT. Kemendikbudristek juga mendorong UMKM agar lebih memanfaatkan platform digital untuk kebutuhan promosi sehingga pemasaran mereka lebih efektif.
“Paling utama adalah mengubah pola pikir dan sikap peserta didik untuk tergerak dan termotivasi menjadi wirausaha. Oleh karena itu, hadirnya sosok wirausaha sukses sebagai contoh praktik baik perlu difasilitasi secara langsung di ruang-ruang kelas sehingga anak-anak akan dilatih langsung oleh praktisi yang ahli di bidangnya,” tukasnya.
Sementara itu, dalam sambutannya, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UMKM, Arif Rahman Hakim mengatakan kegiatan tersebut menjadi momentum untuk meningkatkan animo masyarakat menggunakan produk lokal.
“Inilah yang menjadi kekuatan bagi pengembangan UMKM di Indonesia,” tandasnya. Prihatsari