WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pelaksanaan upacara 17 Agustus di Sidoharjo Wonogiri kali berbeda dan unik, Kamis (17/8/2023). Pasalnya melibatkan puluhan sound system hingga membuat suasana kian meriah.
Tercatat ada 25 pengusaha sound system di Sidoharjo Wonogiri ikut mangayubagyo pelaksanaan upacara 17 Agustus yang dihelat di Lapangan Lambau Kayuloko Sidoharjo Wonogiri.
Upacara tersebut diikuti semua elemen di Sidoharjo Wonogiri. Meliputi perangkat desa dan warga, perwakilan sekolah hingga para pendekar pencak silat.
Dwiono, Ketua Pastejo (Paguyuban Sound System Kecamatan Sidoharjo) mengatakan saat ini mengikutsertakan sebanyak 25 anggota. Sementara total anggota ada 35 pengusaha.
“Kami ikut nyengkuyung sound system untuk mangayubagyo upacara secara gratis, sekaligus sebagai bentuk ungkapan syukur kami yang telah berusisa setahun,” ungkap Dwiono.
Bahkan untuk ikut berpartisipasi dalam acara upacara 17 Agustus, sejumlah anggota Pastejo ada yang sampai merelakan job besar.
Camat Sidoharjo Sarosa menerangkan, upacara 17 Agustus kali ini diikuti ribuan peserta semua elemen. Hal ini menunjukkan semangat warga Sidoharjo Wonogiri yang satu padu membangun daerah.
Bahkan secara khusus Bupati Wonogiri Joko Sutopo menitipkan apresiasi terhadap semangat peserta di Sidoharjo Wonogiri. Termasuk para pengusaha sound system yang tergabung dalam Pastejo.
“Nanti di karnaval pembangunan teman teman Pastejo ikut nyengkuyung melalui support Sound System,” jelas Camat Sidoharjo Sarosa.
Sementara anggota DPRD Wonogiri Wawan Kristanto mengatakan, peserta upacara datang secara sukarela. Tanpa ada perintah atau kewajiban. Hal itu merupakan bentuk penyengkuyung dan ungkapan terimakasih warga terhadap program di Wonogiri.
Membacakan amanat Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Camat Sidoharjo Sarosa menuturkan
membangun tata kelola dalam satu sistem yang besar, satu sistem dengan unsur yang beragam, tentu bukan perkara yang mudah. Akan tetapi dengan semangat dan tekad kebersamaan, kita yakin dan percaya bahwa tidak ada hal tidak mungkin untuk dicapai. Kuncinya, adalah keberanian untuk memulai dalam satu tindakan nyata.
Sebagaimana yang ada di Kabupaten Wonogiri. Tekad dan kebersamaan yang menyatu dalam semangat “Go Nyawiji Sesarengan mBangun Wonogiri”, membawa Kabupaten Wonogiri menjadi wilayah yang semakin diperhitungkan karena memiliki daya saing yang semakin kuat, mengejar ketertinggalan dari daerah lain yang telah maju.
Fokus pada persoalan yang dihadapi, kemudian merancang satu strategi yang tepat, dan penguatan birokrasi, adalah langkah solutif yang ditempuh Kabupaten Wonogiri. Hasilnya, berbagai penghargaan dan capaian di Kabupaten Wonogiri masuk pada jajaran terbaik tingkat regional dan nasional.
Semenjak tahun 2016, hingga memasuki tahun 2023, tercatat sebanyak 78 penghargaan berhasil diraih Kabupaten Wonogiri. Penghargaan berskala nasional, meliputi kinerja birokrasi (Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Penilaian Laporan Keuangan (Predikat Wajar Tanpa Pengecualian/ WTP) diraih tujuh kali berturut-turut.
Penghargaan yang juga berskala nasional antara lain, predikat Kabupaten Inovatif, Kabupaten tercepat Pemutakhiran Data Desa berbasis Sustainable Development Goals (SDG’s), Program Pembangunan Terbaik, pengakuan tata kelola tenaga kerja (ISO 9001), tata kelola perhubungan (Wahana Tata Nugraha), dan pencapaian yang diterima oleh instansi.
Selanjutnya, pada tingkat Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Wonogiri menjadi penerima penghargaan dalam hal pembangunan daerah, indeks daya saing daerah, tata kelola investasi dan pelayanan publik, penyalur DAK fisik terbaik, pengelola dana desa terbaik, program konvergensi penanganan stunting, dan masih banyak lagi.
Inilah sebagian gambaran keberhasilan yang berhasil diraih Kabupaten Wonogiri, yang diakui dan dibuktikan dengan meraih penghargaan.
Pencapaian lain, adalah, berhasil menekan angka kemiskinan, dari posisi 13,12% pada tahun 2016, menjadi 10,99% pada tahun 2022.
Menekan jumlah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dari sebanyak 25.002 unit pada tahun 2019, menjadi 5.603 unit pada tahun 2022, yang artinya telah dilakukan penanganan terhadap 19.399 unit RTLH.
Dan pada tahun 2023, dianggarkan pembangunan untuk 2.623 RTLH, dari berbagi sumber dana yang ada. Capaian lain adalah memperbaiki Indeks Pembangunan Manusia dari posisi 67,76 pada tahun 2016 menjadi 71,04 pada tahun 2022.
Ilustrasi ini menunjukkan bahwa seluruh elemen pemerintah dan masyarakat, secara bergotong royong, melaksanakan amanat kemerdekaan yang telah berusia 78 tahun dengan membangun Kabupaten Wonogiri, pada seluruh aspek. Aris Arianto