Beranda Nasional Jogja Sistem Kelola Sampah TPS3R KUPAS Desa Panggungharjo, Bantul, Replikasi Sampah Menjadi Berkah

Sistem Kelola Sampah TPS3R KUPAS Desa Panggungharjo, Bantul, Replikasi Sampah Menjadi Berkah

Seorang petugas udah memasuk sampah ke shelter TPS3R / Istimewa

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Desa Panggungharjo, Bantul, DIY, seolah menolak untuk disamakan dengan kota Yogyakarta yang sedang ramai karena darurat sampah.

Melalui pembangunan fasilitas TPS3R (Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, and Recycle) KUPAS yang telah dibangun sejak tahun 2013, sampah di desa ini telah diolah dan dipilah dengan baik.

Sisa sampah yang masuk ke shelter TPS3R hanya berupa sampah yang sebelumnya telah dipilah dari rumah tangga dan juga pasokan dari pemulung, yang tentunya memiliki nilai jual.

Sebagimana diketahui, Yogyakarta saat ini sedang menghadapi darurat sampah untuk tiga wilayah, yaitu Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul.

Pasalnya, Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Piyungan telah mencapai kapasitas maksimalnya, dan sampah sudah mulai menumpuk di berbagai sudut kota.

Efektivitas TPS3R menjadi sedemikian signifikan, karena dapat mengurangi volume sampah yang dibuang ke TPA, terutama di saat TPA sudah kelebihan kapasitas.

Oleh karena itu, pengembangan TPS3R yang dikembangkan di Desa Panggungharjo sebetulnya dapat dijadikan alternatif solusi untuk mengatasi masalah sampah di Yogyakarta, yang dapat direplikasi di daerah lainnya.

Kepala Desa Panggungharjo, Wahyudi Anggoro Hadi mengatakan, pembangunan TPS3R bersama para mitra, telah berhasil mengelola sampah dari 2.000 rumah tangga di Panggungharjo.

“Sampah yang kami kelola diolah menjadi kompos, pupuk cair dan dipilah menjadi material daur ulang selanjutnya dengan industri daur ulang. Operasional TPS3R kami juga bisa menciptakan lapangan kerja baru bagi 33 orang,” ujarya, seperti dikutip melalui rilisnya ke Joglosemarnews, Jumat (11/8/2023).

Baca Juga :  Mahasiswa Yogyakarta Terjatuh di Jurang Gunung Merapi, Selamat Setelah Semalaman Terjebak

Wahyudi menambahkan, TPS3R KUPAS telah berhasil mengurangi sampah yang dibuang ke TPA Piyungan sebesar 80%. Pihaknya bergerak bersama dengan pemerintah daerah, masyarakat dan beberapa pihak lainnya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah.

“Kami turut bermitra dengan Danone-AQUA untuk program penguatan kelembagaan, pengembangan pengetahuan tentang persampahan, kami berharap apa yang telah kami lakukan di sini dapat menginspirasi daerah lain untuk membuat hal serupa sehingga kita bisa mengurangi timbulan sampah di TPA,” imbuhnya.

Sementara itu, salah satu warga Panggungharjo, Sri Hastuti yang juga pelanggan TPS3R KUPAS mengatakan keberadaan TPS3R tersebut memberi manfaat besar.

“Perubahan perilaku terlihat jelas, kalau kami ada kegiatan di rumah warga, tuan rumah gak perlu terlalu repot. Tamu pulang membawa sampahnya masing-masing, apalagi yang bernilai seperti botol atau gelas plastik. Warga disini secara bertahap sudah sadar bahwa sampahku adalah tanggung jawabku”, kata Sri Hastuti.

“Pengetahuan tentang sampah ini juga kami tularkan kepada keluarga di rumah. Memilah sampah sudah dimulai dari rumah, sampah organik saya bawa ke sawah biar jadi pupuk. Yang residu baru dibawa ke TPS3R,” bebernya.

Pada kesempatan terpisah, Stakeholder Relation Manager Pabrik AQUA Klaten, Rama Zakaria mengungkapkan, Desa Panggungharjo adalah mitra yang berperan aktif dalam pengelolaan sampah.

Baca Juga :  Unik! Lomba Tembak Tikus Jadi Solusi Hama di Sendangmulyo yang Cespleng

Di DIY sendiri, AQUA sudah mendampingi 2 TPS3R yaitu TPS3R KUPAS di Sewon, Panggungharjo, Bantul dan TPS3R GIAAAAAT (Guyub Iku Apik Agawe Ayom Adem Ayem Tentrem) di Minomartani, Ngaglik Sleman.

Sementara di Desa Tembi, Kecamatan Timbulharjo, Bantul ada Collection Center Sentral Busa yang mampu mengumpulkan 40 ton botol PET/bulan yang mendapatkan pendampingan yang sama dari AQUA.

“Kami berharap seluruh inisiatif yang kami lakukan dapat menjadi inspirasi untuk dikembangkan di tempat lainnya, karena terbukti berbagai inisiatif yang kami dampingi terbukti mampu dapat mengurangi timbulan sampah di Yogyakarta dan sekitarnya,” pungkasnya. Suhamdani