WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sedikitnya 18 ribu jiwa di Wonogiri terdampak kekeringan. Sejumlah langkah telah ditempuh sebagai solusinya.
Menurut Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Trias Budiono diperkirakan ada 117 dusun di 25 desa yang terdampak kekeringan. Sebanyak 25 desa itu tersebar di tujuh kecamatan di Wonogiri.
Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Trias Budiono memaparkan, tujuh kecamatan yang terdampak kekeringan itu adalah Kecamatan Paranggupito, Pracimantoro, Eromoko dan Giriwoyo, Giritontro, Nguntoronadi dan Tirtomoyo.
“Kita perkirakan 6.354 KK yang terdiri dari 18.666 jiwa yang terdampak kekeringan Wonogiri,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Trias Budiono dia usai penyerahan bantuan penanggulangan kekeringan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Kamis (21/9/2023).
Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Trias Budiono, membeberkan dampak yang dirasakan oleh masyarakat adalah kekurangan air bersih. Pasalnya, debit di banyak sumber air menurun karena kemarau ini.
“Sebenarnya kan di wilayah-wilayah sudah ada bantuan dari pemerintah. Misalnya seperti pengeboran sumur. Ada dari PDAM dan bantuan lain. Jadi istilahnya kekurangan air,” kata Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Trias Budiono.
Untuk mengatasi kekurangan air itu, warga membeli air bersih. Ada juga bantuan-bantuan air tangki yang disalurkan kepada masyarakat.
Trias menuturkan, banyak pihak yang memberikan bantuan air bersih. Ada yang merupakan CSR seperti dari LPS yang berkoordinasi dengan BPBD.
Dewan Komisaris LPS Didik Mardiyono memberikan bantuan berwujud material berupa mesin pompa air dan perpipaan. Selain itu juga 150 tangki air bersih. Bantuan itu diserahkan secara simbolis kepada Sekda Wonogiri Haryono di Ruang Girimanik Kompleks Setda Wonogiri Kamis.
“Dari pemkab nanti juga ada. Sudah dianggarkan untuk tujuh kecamatan itu,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Trias Budiono.
“Rp 3,5 miliar itu untuk sarpras (sambungan rumah dan lain sebagainya). Kemudian yang setengah miliar (Rp 500 juta) untuk bentuk langsung air tangki. Bapak (Bupati Wonogiri Joko Sutopo) dawuh (memerintahkan) satu bulannya 1.000 tangki,” terang Sekda Wonogiri Haryono.
Sekda Wonogiri Haryono menerangkan bantuan 1.000 tangki air setiap bulannya disiapkan bisa disalurkan mulai Oktober. Sebab, baru saja APBD perubahan. Itu untuk mengantisipasi dampak kemarau lebih jauh.
Lebih jauh, Sekda menuturkan, jika saja sumber air bersih ada dan debitnya tetap, bupati akan membuat kebijakan agar mengoptimalkan program disana. Komitmen pengentasan kekeringan secara permanen sangat tinggi.
“Tapi problemnya alam. Saat sumber diambil airnya, diangkat. Sumbernya turun atau mati sumbernya. Sehingga tidak terpenuhi dan harus di-dropping (air) itu hukum alamnya gitu,” sebut Sekda Wonogiri Haryono.
Semisal ada sumber air yang debitnya tetap dan bisa mencukupi kebutuhan, imbuh sekda, maka bupati akan fokus disitu. Dengan begitu, langkah pengentasan kekeringan secara permanen bisa terpenuhi. Aris Arianto