WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Betal Lawas, pusat pemerintahan Kecamatan Nguntoronadi Wonogiri yang tenggelam dan terkubur di dasar Waduk Gajah Mungkur Wonogiri menjadi buah bibir, terutama saat kemarau.
Keberadaan Betal Lawas menjadi semacam penanda kehidupan lama jauh sebelum Waduk Gajah Mungkur Wonogiri ada. Bukti adanya Betal Lawas bisa terlihat ketika genangan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri menyusut.
Lantas adakah rencana mengembangkan Betal Lawas sebagai tempat wisata musiman?
Kades Gebang Kadiman mengatakan, dahulu ada event di Betal Lawas saat kemarau. Selain sebagai rekreasi, juga mengenang sejarah.
Sayangnya, pihak desa mengaku sulit mengembangkan potensi wisata karena keterbatasan anggaran.
Camat Nguntoronadi Endrijo Rahardjo menambahkan, saat kemarau, cukup banyak pengunjung ke Betal Lawas.
Namun mengingat Betal Lawas hanya terlihat tatkala kemarau dan genangan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri menyusut sangat sulit untuk mengembangkan ke arah wisata.
Terlepas dari itu semua, yang jelas Kades Gebang Kadiman masih ingat betul sejumlah bangunan yang dulunya ada Betal Lawas. Di antaranya rumah kades, bangunan sekolah, dan jembatan.
“Area ini dulunya pusat pemerintahan di Betal Lawas. Ada kantor kecamatan, kantor kepolisian dan koramil. Dulu sini namanya Desa Betal Kecamatan Nguntoronadi,” jelas Kades Gebang Kadiman, Senin (18/9/2023).
Selain itu, ada pasar yang dulunya ramai. Tempat menjual hasil panen petani.
Camat Nguntoronadi Endrijo Raharjo mengatakan, perpindahan penduduk dari Betal Lawas baik yang ikut transmigrasi maupun pindah domisili bergeser ke wilayah sekitar dilakukan secara bertahap.
“Saat ini, banyak orang yang datang ke Betal Lawas sekedar bernostalgia dengan melihat bekas bangunan rumahnya kala dulu,” ujar Camat Nguntoronadi Endrijo Raharjo.
Sebelum ada pembangunan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, Betal sangat masyhur mengingat posisinya strategis menjadi pertemuan transportasi dan jalur ekonomi Baturetno, Pacitan, Tirtomoyo, maupun Wonogiri. Di Betal, terdapat kantor kecamatan, Koramil, mapolsek, dan pertokoan. Betal Lawas juga menjadi pusat perbelanjaan kala itu.
Namun, setelah ada Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, pusat pemerintahan Kecamatan Nguntoronadi Wonogiri dipindahkan ke sisi timur genangan waduk. Sementara Betal Lawas kini tenggelam oleh genangan Waduk Gajah Mungkur dan terimbun sedimentasi.
Saat kemarau dan genangan surut, yang terlihat adalah sisa bangunan berupa pondasi rumah, kamar mandi, sumur, dan lainnya. Termasuk bekas jalan aspal dan jembatan kereta api.
Menurut Kades Gebang Kadiman, pembangunan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri mengakibatkan tenggelamnya sejumlah pemukiman. Salah satunya Betal Lawas yang masuk Desa Gebang Kecamatan Nguntoronadi Wonogiri.
Dulu, Betal Lawas masuk wilayah administrasi Desa Betal Kecamatan Nguntoronadi. Sekarang, masuk wilayah Dusun Tenggar Desa Gebang Nguntoronadi Wonogiri.
Saat penghujan, kawasan Betal Lawas akan tertutup genangan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri. Seakan menutup semua kenangan manis yang pernah terjalin kala itu.
Betal Lawas menjadi saksi bisu kejayaan masa lalu. Sebuah desa yang pernah menjadi pusat pemerintahan dan perekonomian di Kecamatan Nguntoronadi Wonogiri. Kini hanya tinggal kenangan yang tersimpan di benak para penduduknya. Aris Arianto