KLATEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Keberadaan kaum difabel dan anak berkebutuhan khusus (ABK) di Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kini tidak lagi menjadi beban di tengah-tengah keluarga.
Ya, dengan adanya pengembangan program inklusi sosial di daerah ini, mereka kini memiliki harapan baru untuk bisa mandiri, bahkan berprestasi seperti impian masyarakat pada umumnya.
Ketua Inklusi Center Kecamatan Karanganom – Bhakti Negeri (ICKK-BN), Sri Mulyo melalui rilisnya ke Joglosemarnews menjelaskan, dukungan aktif salah satunya diberikan oleh pihak swasta, di antaranya dari Pabrik AQUA Klaten.
Dukungan tersebut diberikan sejak 2016 kepada ICKK-BN, dan berdampak positif bagi pelayanan para difabel dan anak berkebutuhan khusus di Kecamatan Karanganom.
“Hingga saat ini sudah ada 70 anak difabel dan berkebutuhan khusus (ABK) yang didampingi dan dibina di ICKK-BN. Mereka tidak hanya berasal dari Kecamatan Karanganom saja, tapi tersebar di Kecamatan Ngawen, Ceper, Tulung, bahkan ada dari luar yaitu Kecamatan Musuk dan Mojosongo dari Kabupaten Boyolali,” ujarnya, Kamis (21/9/2023).
Sri Mulyo menambahkan, berbagai pelayanan diberikan kepada para difabel dan ABK ini, di antaranya terapi, sanggar belajar dan bermain serta pembinaan beberapa jenis cabang olahraga seperti tenis meja, panahan atletik dan lainnya.
Semua kegiatan tersebut dilakukan setiap hari Sabtu di aula Kecamatan Karanganom. Kepada mereka diberikan pendampingan sampai ada perubahan pada diri mereka.
“Mislanya, ABK yang belum bisa adaptif, dituntun hingga terlihat mulai ada perubahan. Kepada mereka dikasih belajar bermain dulu dan belajar kemandirian seperti mandi sendiri, makan sendiri, dan melepas baju sendiri. Setelah dua sampai tiga bulan, yang awalnya di rumah saja, tapi setelah diberikan pendampingan, baik anak dan orang tuanya sangat merasakan adanya perubahan perilaku, yang membuat para ABK ini termotivasi untuk semangat lagi. Begitu juga yang terapi, anak yang tadinya belum bisa jalan setelah mengikuti terapi jadi termotivasi untuk semangat jalan,” imbuhnya.
Untuk melakukan pendampingan kepada para difabel dan ABK ini, ICKK-BN dibantu oleh 15 relawan yang terdiri dari dua orang fisioterapis, satu terapis wicara, lainnya relawan untuk sanggar belajar dan bermain.
“Kita juga pernah memberikan terapi kepada seorang anak yang belum bisa bicara di usianya yang sudah lima tahun dan sekarang anaknya mulai senang dan ada semangat untuk bisa bicara,” tukas Sri Mulyo.
Di sisi lain, Plant Director AQUA Klaten, Novan Yulianto mengutarakan, ICKK-BN juga memfasilitasi program pemberdayaan ekonomi bagi kamu difabel dengan memberikan dukungan dana usaha, seperti peternakan lele, bengkel, warung dan lainnya.
”Kami melihat peluang pengembangan pemberdayaan masyarakat disini, Kami juga melibatkan semua pemangku kepentingan yang terkait untuk bisa gotong royong membangun masyarakat. Kami berterima kasih kepada Pemerintah Daerah yang responsif juga apresiasi kepada Komisi Nasional Disabilitas yang turun langsung memberikan dukungan,” bebernya. Suhamdani