KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Setelah AB (43) Pimpinan Ponpes KM Jatipuro, Karanganyar, Jateng resmi ditetapkan sebagai Tersangka oleh Polda Jateng, Polres Karanganyar siap memberikan pendampingan psikologis kepada korban dugaan pelecehan seksual.
Selain itu, jika diperlukan Polres Karanganyar juga siap memberikan pendampingan psikologis kepada keluarga pemilik Ponpes KM tersebut.
“Pada prinsipnya meski kasus ini ditangani Polda Jateng namun Polres Karanganyar selalu siap memberikan pelayanan pendampingan psikologis kepada keluarga korban dugaan pelecehan seksual,” ungkap Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (9/9/2023).
Namun demikian lanjut Kapolres, layanan itu sifatnya jika diminta, karena itu sifatnya privacy sehingga sifatnya menunggu jika ada permintaan dari korban.
Hal yang sama, lanjut Kapolres, juga berlaku pada keluarga pemilik Ponpes jika menghendaki pelayanan tersebut.
“Kalaupun by pasti kami kirimkan layanan pendampingan psikologis yang dibutuhkan,” tandas Kapolres.
Lebih lanjut Kapolres menjelaskan, pihaknya tetap melakukan pengawasan guna pengkondisian Kamtibmas pasca peristiwa tersebut agar tidak ada gejolak di masyarakat. Sebab peristiwa seperti itu rawan Kamtibmas.
“Alhamdullilah hingga saat ini Kamtibmas di Jatipuro dan semua daerah di Karanganyar aman,” pungkas Kapolres.
Pada soal pengamanan Kamtibmas, Kapolres juga berkoordinasi dengan Pemkab Kranganyar guna sama-sama melakukan antisipasi bersama.
Sebagai informasi, warga Desa Jatipuro heboh dengan adanya dugaan pelecehan seksual di Ponpes KM. Bahkan Selasa (5/9/2023) sore sekira pukul 16.00 polisi menggerebek Ponpes tersebut dan mengamankan terduga pelaku menyusul adanya laporan resmi 6 wali santri yang diduga anaknya menjadi korban pelecehan seksual tersebut.
Ponpes KM tersebut berdiri sekitar 10 tahun lalu yang mana antara bangunan rumah tinggal pimpinan dengan ponpes masih menyatu. Jumlah santri sekitar 47 orang terdiri dari santri asal Kabupaten Karanganyar, Wonogiri dan Sukoharjo.
Pondok ini hanya untuk mengaji diluar jam sekolah. Semua santri menginap di ponpes tersebut. Beni Indra