Beranda Nasional Jogja Kemarau Melanda, Kaliurang Timur Krisis Air Bersih

Kemarau Melanda, Kaliurang Timur Krisis Air Bersih

Ilustrasi kekeringan / tribunnews

SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dampak kemarau ekstrem tahun ini benar-benar dirasakan masyarakat di beberapa daerah di Indonesia.

Daerah yang selama ini jarang mengalami kekurangan air pun, sempat menerima dropping air dari pemerintah.

Termasuk, yang terkini adalah wilayah Sleman, dimana debit air di Umbul Kletak yang dimanfaatkan untuk mengalirkan air bersih kepada warga padukuhan Kaliurang Timur mengalami penyusutan seiring musim kemarau kering.

Terang saja, kondisi tersebut membuat warga kesulitan untuk mendapatkan air bersih.

BPBD Sleman pun akhirnya melakukan dropping air bersih ke wilayah Kaliurang Timur.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Bambang Kuntoro mengungkapkan, kebutuhan air bersih bagi warga Sleman sebenarnya tidak ada masalah di musim kemarau ini.

Hanya memang ada beberapa tempat yang membutuhkan droping air bersih karena kendala. Yaitu di Puskemas Tempel 1, karena pompanya sempat macet sehingga di droping air 3 tangki. Kemudian di Kaliurang Timur sebanyak 6 tangki.

“Jadi yang sudah kami lakukan (droping) ada 9 tangki. Puskemas Tempel 1 tiga tangki dan Kaliurang Timur enam tangki,” kata Bambang, kepada Tribun Jogja, tempo hari.

Baca Juga :  3 Jenis Bakteri Keroyok Makanan Hajatan, Ini yang Jadi Biang Kerok Keracunan Massal di Sleman!

Menurut dia, droping air bersih kepada warga di Kaliurang Timur lantaran sumber air di Umbul Kletak yang di lereng gunung Merapi debitnya berkurang.

Sehingga suplai yang dibagi-bagi kurang sehingga membutuhkan tambahan suplai air. Droping bagi warga di lereng gunung Merapi itu diberikan sebanyak 6 tangki.

Setelah itu, pihaknya mengaku berkomunikasi dengan Dukuh setempat dan masyarakat yang akhirnya swadaya mengambil air sendiri.

“Jadi kita fasilitasi tangki kita dengan armada kita. Kemudian kita bantu. Karena dia punya armada untuk mengambil air sendiri, di Kaliurang timur ada satu RW itu punya satu armada (tangki). Hanya pompanya yang macet. Kita bantu pinjemin pompa, masalah selesai,” kata dia.

Terpisah, Dukuh Kaliurang Timur, Anggara Daniawan mengatakan, persoalan air bersih yang dihadapi warga Kaliurang Timur sebenarnya hanya debit air berkurang saja.

Pasalnya, debit Umbul Kletak, yang menjadi sumber mata air terpengaruh musim kemarau kering sehingga suplai yang dialirkan ke warga berkurang.

Khususnya dirasakan bagi warga di dua RT wilayah atas. Jumlahnya sekira 30an kepala Keluarga. Atas persoalan itu, pihaknya telah mengupayakan droping air bersih maupun air bergilir.

Baca Juga :  Hati-hati! Polda DIY Pasang Kamera Tubuh, Pelanggaran Lalu Lintas Sekecil Apapun Bakal Terpantau

“Bukan kemudian sampai krisis yang mengerikan, bukan. Hanya berkurangnya debit air yang ada di umbul kletak saja. Mungkin karena tahun ini kemarau panjang. Tahun lalu aman-aman saja,” kata Anggara.

Debit air di umbul Kletak berkurang baru pada pekan ini. Upaya lanjutan akan dilakukan dengan mengaktifkan kembali mobil tangki. Mobil tangki yang lama tak dipakai itu disiapkan untuk mengambil air jika dalam keadaan emergency.

www.tribunnews.com