BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Banyak petani di wilayah Boyolali Utara menanam jagung unik yang berukuran lebih kecil dibandingkan jagung hibrida. Jagung tersebut dinamakan jagung Unyil.
Ukuran tongkolnya hanya sepertiga hingga separo dari jagung hibrida. Lebih unik lagi, nama jagung tersebut. Mungkin karena ukurannya yang mini, jagung itupun dinamakan jagung Unyil.
Tak ada yang tahu mengapa dinamakan jagung Unyil. Mungkin nama itu mengadopsi pada film boneka Si Unyil yang tayang di TV tahun 80-an lampau. Jagung ini banyak dibudidayakan warga di Boyolali utara seperti wilayah Kecamatan Klego, Andong dan Kemusu.
Meski ukurannya kecil, namun biji jagung Unyil bernas. Selain itu, jagung juga tahan hama dan penyakit. Bahkan, tahan kekurangan air. Sehingga jagung Unyil cocok ditanam di lahan tadah hujan.
“Jagung Unyil banyak ditanam karena perawatannya mudah. Tanaman ini tak banyak butuh air. Jadi cocok ditanam di lahan tadah hujan seperti disini,” kata Siti Zaenab (84) petani asal Desa Banyuurip, Kecamatan Klego, Rabu (6/9/2023).
Dia mengaku beberapa petak lahan ditanami jagung Unyil. Bahkan saat ini sudah memasuki musim panen. Jagung langsung dipetik di ladang dan dibawa pulang untuk dijemur. Setelah kering, dipipil secara manual atau diselep dengan mesin disel.
Namun demikian, dia tak bisa mengetahui pasti hasil bertanam jagung tersebut. “Ya, kalau hasilnya berapa, sulit untuk mengira- ira. Yang jelas, saat ini harga jual di pasar Rp 10.000/kg dalam kondisi kering.”
Petani lainnya, Yatmo (57) juga mengaku tak tahu mengapa jagung ukuran mini tersebut dinamakan jagung Unyil. “Sudah lama dinamakan jagung unyil, mungkin karena bentuknya yang kecil. Dan saat itu ada film boneka Si Unyil di TV.”
Terkait penjualan, dia dan petani lainnya tidak merasakan kesulitan. Hasil panen jagung bisa dijual di pasar. Di pasar baik di Klego, Kemusu maupun Kecamatan Andong, sejumlah pedagang siap menampung hasil panen petani.
“Jagung Unyil biasa untuk pakan ayam atau ternak lainnya,” pungkasnya. Waskita
