SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Gara-gara dicampakkan Anies Baswedan tidak jadi dicalonkan sebagai wakil presiden di pilpres 2024, sejumlah kader dan pendukung partai Demokrat di Sragen ramai-ramai melepas baliho dan spanduk bergambar Anies Baswedan dan membakarnya.
Seiring kabar bakal calon Presiden Anies Baswedan menggaet Muhaimin Iskandar untuk menjadi Calon Wakil Presiden.
Ketua DPD Demokrat Jawa Tengah, Rinto Subekti dihubungi JOGLOSEMARNEWS.COM mengatakan pihaknya tidak menampik adanya pencopotan baliho dan dibakar di wilayah Sragen.
“Jadi tidak ada intruksi dari partai terkait pencopotan baliho, tapi itu bentuk kemarahan kader atas sikap dari mas Anies dan juga Nasdem dengan mengindahkan komitmen perjanjian piagam kerja sama 3 parpol, yang mana ada poin poin di dalamnya di tambah lagi kami parati Demokrat sebenarnya tidak mempersoalkan siapa nanti yang akan diusung oleh mas Anies menjadi cawapres, pada tanggal 25 Agustus Anies memberikan surat kepada mas Anies kepada mas AHY berharap mas AHY menjadi calon wakil presiden mewakili mas Anies,” kata Rinto Subekti, Jumat (1/9/2023) siang.
Selain itu, Rinto cukup kaget atas keputusan Anies Baswedan tidak jadi mengandeng AHY sebagai wakilnya di Pilpres 2024 nanti.
“Yang kami kagetkan tanggal 30 tau-tau sudah diputuskan mas Anies berpasangan dengan Cak Imin, buat apa surat itu dan buat apa perjanjian itu, jadi itu sebenarnya bukti kemarahan kader aja bukan ada intruksi dari partai untuk pencopotan baliho. Kalau di bakar terkait masalah keadaan dimanapun kami juga ngak bisa membendung, ibaratnya itu orang marah dan saya ngak bisa membendung karena ini seluruh jawa tengah bahkan seIndonesia mereka marah,” bebernya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Sragen Fathurohman menyampaikan terkait dinamika Anies Baswedan berpasangan dengan Muhaimin Iskandar, dinamika yang ada di atas. Dia menyampaikan PKB sudah melakukan rapat pleno gabungan antara dewan syuro dan dewan tahfidz juga belum memeberi keputusan final.
Namun dia menyambut baik ajakan koalisi yang dilakukan Anies Baswedan bersama Nasdem. Hingga muncul wacana duet Anies-Gus Muhaimin. Saat ini masih ditindaklanjuti dengan menggelar rapat DPP PKB, DPW PKB dan para Kyai.
“Hari ini jam 3 di Surabaya, rapat semuanya dan para kyai apapun keputusan kita akan patuh kepada keputusan partai, mau koalisi dengan siapapun kita akan patuh dengan keputusan partai,” jelasnya.
Pihaknya menyampaikan kabar ini belum lama dan belum ada reaksi di akar rumput PKB. Namun kebijakan tetap mengikuti arahan.
”ini masih nunggu kyai dan ulamanya, dan masih nunggu dan mengikuti tren dinamika politik, secara pribadi saya menyampaikan panggung sandiwara masih berjalan. Ini artinya situasi Cak Imin semakin melambung,” ujarnya.
Huri Yanto