SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Almas mahasiswa dari Universitas Surakarta (Unsa) jadi ramai diperbincangkan karena menjadi penggugat batas usia capres-cawapres yang dikabulkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK).
Almas diketahui telah lulus dan meraih gelar sarjana dari Program Studi Ilmu Hukum, Unsa. Almas mengaku senang gugatannya diterima oleh Mahkamah Konstitusi.
“Gugatan tersebut untuk menguji ilmu saya yang telah saya dapat di perkuliahan, saya senang dengan dikabulkannya gugatan tersebut,” katanya Senin (16/10/2023) malam.
Diketahui pokok gugatan Almas adalah memberikan jalan alternatif bagi yang sudah berpengalaman menjadi kepala daerah sebagai gubernur ataupun bupati.
“Yang saya gugat disini adalah jalan alternatif, saya turut prihatin. Karena banyak orang-orang yang memiliki potensi untuk maju tapi terhalang batas usia,” imbuhnya.
Almas lalu menegaskan bahwa gugatan tersebut tidak ada sangkut pautnya dengan Gibran.
“Saya kenal aja gak, gak ada intervensi dari pihak mas Gibran. Ini murni dari niat saya sendiri, ini berjalan dengan apa adanya. Kalau mau dibuat jalan mas Gibran monggo, kalau engga ya udah,” ucapnya.
Ke depan usai gugatan ke MK ini dikabulkan, dirinya berharap putusan tersebut bisa digunakan tidak cuma di tahun 2024.
“Itu hasil diskusi sama kuasa hukum berjalan dengan sendirinya. Ini udah selesai gugatan saya ga mau ngotak atik lagi. Ke depan bisa digunakan selama negara ini masih berdiri agar lebih dinamis,” pungkasnya. Ando
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.
