Beranda Umum Nasional Harga Beras Naik? Menteri Tito: Masyarakat Bisa Konsumsi Ubi atau Sorgum

Harga Beras Naik? Menteri Tito: Masyarakat Bisa Konsumsi Ubi atau Sorgum

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat ditemui usai acara pemberian penghargaan insentif fiskal kepada pemerintah daerah di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta pada Selasa (3/10/2023) / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Fenomena kenaikan harga beras sebenarnya dapat disiasati dengan diversifikasi pangan selain dengan meningkatkan stok beras.

Diversifikasi pangan bisa dilakukan dengan mengonsumsi pangan non beras, seperti ubi, sorgum dan lain-lain yang tak kalah sehatnya dengan beras.

Hal tersebut dilontarkan oleh Menteri Dalam Negeri atau Mendagri Tito Karnavian.

“Saran saya untuk kita semua, warga negara Indonesia, kuncinya selain stok adalah diversifikasi pangan,” ujar Tito saat ditemui pada Selasa (3/10/2023) di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta.

Dengan diversifikasi pangan tersebut, jelas Tito, masyarakat tidak hanya akan mengandalkan beras sebagai makanan pokok. Tapi juga makanan lain yang mengandung karbohidrat. Menurut dia, Indonesia memiliki banyak potensi makanan pokok yang berbeda.

“Jadi ada papeda, sagu, jagung, talas, yam, itu semua enak-enak itu. Ada ubi jalar, sorgum, sukun, banyak sekali yang bisa menjadi bahan pokok dan itu sehat,” kata mantan Kapolri ini.

Baca Juga :  Pembangunan IKN Hampir Rampung, Wapres Gibran Bakal Ngantor di IKN Mulai 2026

Dia menuturkan, sebagian jenis beras mengandung gula. Hal tersebut menurut dia tidak bagus untuk kesehatan. “Bisa menjadi sumber penyakit diabetes melitus,” ujar Tito.

Tito menyebut, orang-orang kota justru mulai beralih ke makanan non-beras seperti ketela. Lebih lanjut, dia meminta kampanye beralih ke makanan pokok selain beras menjadi penting.

“Agar masyarakat tidak bergantung kepada beras,” tutur dia.

Harga beras per hari ini terpantau masih mengalami kenaikan. Dilansir dari panel harga pangan Bank Indonesia, harga beras kualitas bawah I naik 0,75 persen menjadi Rp 13.350 per kilogram, beras kualitas bawah II naik 0,77 persen menjadi Rp 13.100 per kilogram.

Sedangkan harga beras kualitas medium I naik 0,69 persen menjadi Rp 14.500 per kilogram, beras kualitas medium II naik 0,7 persen menjadi Rp 14.300 per kilogram, beras kualitas super I naik 0,96 persen menjadi Rp 15.850 per kilogram, dan beras kualitas super II naik 0,33 persen menjadi Rp 15.200 per kilogram.

Baca Juga :  Duh, Mobil MBG di Cilincing Ini Tabrak 20 Siswa dan 1 Guru!

www.tempo.co

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.