YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sampah di Kota Yogyakarta dalam sehari, khususnya dari perempatan Tugu hingga Keraton Yogyakarta, rata-rata mencapai 1,5 hingga 2 ton per hari.
Diperkirakan, produksi sampah tersebut akan melonjak tajam saat liburan Natal dan Tahun baru besok. Hal itu seiring dengan banyaknya pelancong yang berwisata ke Yogyakarta selama Nataru.
“Hari biasa produksi sampah di Gumaton (Tugu hingga Keraton) mencapai 2 ton per hari. Semoga tak melonjak (signifikan) di libur Nataru besok,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, Selasa (26/12/2023).
Oleh sebab itu, lanjut Singgih, Pemkot Yogyakarta menyiagakan petugas kebersihan untuk melakukan pembersihan di area-area publik yang jadi tujuan atau tempat singgah wisatawan.
Dia mengatakan, proses pembersihan dilakukan sebelum matahari terbit.
Saat matahari tampak, kata dia, biasanya wisatawan mulai beraktivitas.
“Kami menyiapkan tim secara khusus untuk di Nataru ini yang akan bekerja sebelum pagi. Sehingga pagi hari kami berusaha semaksimal mungkin untuk kota bersih,” ujarnya.
Ia pun berharap wisatawan juga turut andil dalam pengendalian sampah.
Selain menempatkan sampah pada titik-titik yang disediakan, Singgih mengatakan sampah produksi wisatawan akan lebih baik tak seluruhnya dibuang.
“Tidak kemudian memproduksi sampah secara berlebihan. Kalau perlu bawa sampahnya keluar dari situ taruh di tempat yang memang sudah kita sediakan, itu akan lebih bijak,” jelasnya.
Sebab, Pemkot Yogyakarta juga tak ingin menambah kantong tempat sampah tambahan di kawasan Gumaton.
Hal tersebut dikhawatirkan justru akan membawa konsekuensi penumpukan sampah di kawasan sumbu filosofi tersebut.
“Saya tidak menambah kantong tempat sampah tambahan. Tapi yang jelas kita akan lebih ditambah personel dan waktunya,” terangnya.
Ia juga meminta para pedagang sebagai salah satu pelaku wisata juga berkontribusi dalam pengendalian produksi sampah. Ia mengatakan pedagang harus meminimalisir pemakaian kemasan sekali pakai.
“Imbauan kami ya belilah kuliner di Jogja, dinikmati di Jogja kemudian meminimalkan sampah,” bebernya.