
SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo terang-terangan menyebut Gibran Rakabuming Raka pembohong.
Hal itu berkaitan dengan penetapan 17 titik skala prioritas pembangunan yang merupakan program Gibran selama menjadi Wali Kota Solo.
Rudy menegaskan, pembangunan 17 titik skala prioritas tersebut seluruhnya menggunakan anggaran APBN, APBD dan CSR. Dengan demikian, tidak sepenuhnya menggunakan APBD Kota Solo.
“Masjid (Sheikh Zayed Solo) itu skala prioritas darimana wong uangnya dari luar negeri. Kalau skala prioritas itu harusnya buah pikiran wali kota sendiri. Dituangkan dalam RPJMD, lantas dibahas ke dalam KUPPAS jadilah namanya skala prioritas,” bebernya belum lama saat di Jakarta.
Rudy meminta agar rakyat tidak dibohongi dengan program 17 titik prioritas tersebut. Ia mengaku mengetahui seluk beluk terkait pembangunan Kota berdasarkan pengalaman dirinya yang pernah menjadi Wali Kota Solo.
“Jadi rakyat jangan dibohongi. Jadi wali kota sudah membohongi, karena saya pernah menjadi wali kota. Yang namanya jadi wali kota menggunakan APBD, itu namanya skala prioritas,” ujarnya.
Kendati demikian, Rudy enggan memberikan nilai pada kinerja Gibran sebagai Wali Kota Solo saat ini. Ia menegaskan membantah terkait penetapan 17 titik skala prioritas tersebut.
“Saya ndak pernah menilai orang, namun saya bantah kalau itu skala prioritas. Kalau rakyat hanya disuguhi kebohongan, terus anak cucu kita akan makan apa di negeri sendiri,” imbuhnya.
Menutup pernyataannya, Rudy melontarkan pantun yang ditujukan untuk Gibran.
“Saya lahir dan dibesarkan di NKRI, pergi ke sawah menanam padi. NKRI bukan milik pribadi, rakyat jangam diintimidasi,” tandasnya. Prihatsari
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.













