Beranda Umum Nasional Alih-alih Impor 1,5 Juta Sapi, Ganjar: Lebih Baik Kembangkan Ternak Sendiri

Alih-alih Impor 1,5 Juta Sapi, Ganjar: Lebih Baik Kembangkan Ternak Sendiri

Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo berdiskusi dengan petani di persawahan Desa Kutukan, Blora, Jawa Tengah, Kamis (4/1/2024). Dalam kunjunganya, para petani megngeluhkan persoalan pupuk yang langka dan mahal hinga tidak dapat melunasi hutang Kredit Usaha Rakyat (KUR) | tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Alih-alih mengimpor 1,5 juta sapi untuk memenuhi program susu gratis, Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo lebih baik mengutamakan kemandirian ekonomi.

“Lebih baik kita bicara bagaimana kita punya breeding (pembiakan hewan ternak) sendiri, mengembangkan sendiri, dan kita bisa produksi sendiri,” kata Ganjar di kawasan Cakung, Jakarta, Sabtu (6/1/2024).

Ganjar mengatakan bahwa pemerintah yang akan datang seharusnya lebih serius menangani politik pangan, bukan fokus untuk impor hewan ternak.

“Dan inilah yang membikin seringkali kita sangat bergantung dalam soal pangan dengan dunia lain, maka kita tunjukkan bahwa kita mesti serius urus soal politik pangan ini,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Ganjar juga mengatakan bahwa rencana impor yang disebutkan Prabowo adalah sebatas cita-cita saja.

“Ya? Impornya kapan itu? Cita-citanya kali ya?” kata mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode tersebut.

Sebelumnya, Prabowo saat mengunjungi kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat di Jakarta pada Kamis (4/1/2024) meyakini kualitas sumber daya manusia Indonesia dapat meningkat jika ada perbaikan gizi yang dimulai sejak mereka dalam kandungan sampai bersekolah.

Baca Juga :  BNPB: Pengungsi Banjir Sumatera Tembus 1 Juta Orang, 961 Korban Meninggal

 

Oleh karena itu, program bagi-bagi susu dan makan siang gratis bagi pelajar dan santri serta bantuan gizi bagi ibu hamil menjadi prioritas pasangan Prabowo-Gibran jika keduanya terpilih pada Pilpres 2024.

“Ini keyakinan saya. Ini visible,” ujar Prabowo.

Kemudian terkait jenis susu yang dibagikan, Prabowo menyampaikan jenis susu yang diberikan adalah yang terbaik yang langsung diperas dari sapi peternak, bukan dari susu-susu kemasan yang menggunakan banyak gula dan pengawet.

“Sekarang, saya katakan kita punya niat nggak? Kita punya kehendak politik atau tidak? Kalau kita punya kehendak, ya sudah 1, 2, 3, 4 tahun kita beli sapi-nya (dari luar negeri-red), kita kembangkan di Indonesia,” tutur Prabowo.

Dia melanjutkan dari hitung-hitungan kasar kemungkinan Indonesia membutuhkan minimal 2,5 juta ekor sapi perah.

Baca Juga :  Warga Gugat BNPB, Menhut, Menkeu hingga Presiden, Minta Pemerintah Tetapkan Banjir Sumatera sebagai Bencana Nasional

“Jadi kita mungkin harus impor satu juta atau 1,5 juta sapi dalam 3 tahun. Dia akan melahirkan kita akan punya tiga juta. Kira-kira begitu strategi kita. Ini tidak instan, tetapi (bisa terwujud jika ada kehendak,” tegasnya.

www.tempo.co

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.