Bambang Pacul Turun Gunung ke Sragen dan Melakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Padepokan PSHT Cabang Sragen Pusat Madiun

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ketua komisi 3 DPR RI, Bambang Wuryanto atau akrab dipanggil Bambang Pacul turun gunung ke Sragen sekaligus melakukan peletakan batu pertama pembangunan padepokan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) cabang Sragen pusat Madiun di Desa Patihan, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Minggu (14/1/2024).

Bambang Pacul didampingi langsung anggota DPRD Jateng, Untung Wibowo Sukowati, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, ketua DPRD Jateng Sumanto, ketua DPRD Sragen Suparno, ketua komisi 2 DPRD Sragen Sugiyamto, ketua Bamperda DPRD Sragen Bambang Samekto, ketua PSHT cabang Sragen pusat Madiun, Sunanto, ketua dewan pembina PSHT cabang Sragen pusat Madiun, Edhy Indriyanto.

Ditengah-tengah 8 ribu warga PSHT, Bambang Pacul dinobatkan sebagai bapak asuh PSHT cabang Sragen pusat Madiun, selain itu dalam sambutannya Bambang Pacul menyampaikan bahwa ia sejak muda telah ikut bergabung dengan perguruan PSHT.

“Jelek-jelek gini aku waktu muda juga ikut latihan SH, sekarang sudah banyak perkembangan, PSHT lahir di republik ini pendirinya juga pahlawan perintis kemerdekaan. Ini wajib diuri-uri, saya ikut uri-uri dan ikut membangun PSHT,” kata Bambang Pacul.

Selain itu, setelah diangkat oleh sesepuh PSHT cabang Sragen pusat Madiun, Bambang Pacul mengucapkan banyak terimakasih pada warga PSHT di kabupaten Sragen.

“Terimakasih barusan saya diangkat sama sesepuh PSHT sebagai bapak asuh, setuju gak sampean. Hari ini kita akan membuat persaudaraan kita diuji, kita akan selesaikan bersama-sama pembangunan padepokan ini,” jelasnya.

Ditemui JOGLOSEMARNEWS.COM Edhy Indriyanto selaku ketua dewan pembina PSHT cabang Sragen pusat Madiun menyampaikan pembangunan padepokan PSHT di Sragen ini berdiri di lahan 1 hektare.

“Hari ini peletakan batu pertama pembangunan padepokan PSHT cabang Sragen pusat Madiun, dengan adanya padepokan ini bisa untuk semua kegiatan PSHT kedepannya, disini ada sejarahnya pemilihan tempat padepokan,” ujarnya.

Huri Yanto