Beranda Daerah Boyolali Evaluasi Dinkes Boyolali 2023: Angka Kematian Bayi Meningkat, AKI Turun

Evaluasi Dinkes Boyolali 2023: Angka Kematian Bayi Meningkat, AKI Turun

Ilustrasi bayi. Pixabay

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali memiliki PR tahuun 2024 ini. Yaitu menurunkan angka kematian bayi (AKB). Pasalnya, AKB tahun 2023 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

“AKB agak naik, namun angka kematian ibu (AKI) turun,” ujar Kepala Dinkes Boyolali, Puji Astuti.

Dijelaskan, AKB di Boyolali tahun 2023 tercatat sebanyak 132 kasus. Jumlah ini meningkat dibandingkan jumlah kasus di tahun 2022 lalu, yakni 112 kasus. Penyebabnya antara lain, berat bayi lahir rendah (BBLR), lahir prematur dan pre eklamsia.

Penyebab bayi lahir sebelum waktunya atau prematur, bisa karena berat badan ibu kurang, bisa juga karena kurang gizi, maupun kelelahan.

“Jadi kita nanti perjuangannya itu untuk menurunkan angka kematian bayi dan ibu. Angka kematian bayinya harus kita turunkan,” katanya.

Untuk itu, Dinkes Boyolali menurunkan para dokter ke daerah-daerah untuk menekan angka kematian bayi dan ibu tersebut. Guna menghindari pre eklamsia, maka perlu adanya deteksi dini.

Baca Juga :  Korban Bentrokan di Klewor, Boyolali, Satu Orang Alami Pendarahan Otak

“Dideteksi dini itu harus sudah ketahuan. Jadi kalau di Puskesmas begitu, pertama ada pemeriksaan, (jika terdeteksi) itu nanti kita dampingi kesehatan ibunya sampai lahir,” katanya.

Selain itu, pihaknya juga ada program kesehatan ibu, bayi baru lahir (KIBBLA) dengan gerakan Merbabu (merawat bayi dan ibu). Program itu terus berjalan dengan bekerja sama dengan instansi dan stakeholder terkait.

Dengan program KIBBLA ini, lanjut Puji, angka kematian ibu (AKI) di Boyolali di tahun 2023 ini juga mengalami penurunan signifikan. Dari 20 kasus di tahun 2022 lalu, menjadi hanya 8 kasus di tahun 2023 ini.

“AKI di Boyolali turun dari tahun kemarin kan kita diangka 20, sampai sekarang kita masih diangka 8 atau turun 70 persen,” katanya.

Menurut Puji Astuti, keberhasilan menurunkan AKI ini, antara lain inovasi melalui pengembangan gerakan KIBBLA dengan gerakan Merbabu. Ada program pendampingan ibu hamil dimasa risiko tinggi (risti) sampai di kelahiran.

Baca Juga :  Peringati Hari Cinta Puspa & Satwa, AFT Adi Sumarmo Selenggarakan Lawu Flora Festival 2024 di Karanganyar

“Program tersebut terus berjalan, bahkan dari semula di 35 desa, sekarang sudah merambah hingga 40 desa,” tandasnya. Waskita