Beranda Umum Nasional Susul Sri Mulyani, Menhub Budi Karya Dikabarkan Bakal Mundur, Politikus PDIP: Tamparan...

Susul Sri Mulyani, Menhub Budi Karya Dikabarkan Bakal Mundur, Politikus PDIP: Tamparan Keras Buat Jokowi

Menyeri Perhubungan Budi Karya Sumadi / tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menyusul kabar bakal mundurnya Menteri Keuangan Sri Mulyani, demikian pula dengan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, yang santer dikabarkan juga bakal mundur dari kabinet Jokowi.

Bahkan, terkait dengan kabar tersebut, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati tidak membenarkan atau pun membantah kabar tersebut.

“Bapak fokus kerja,” ujarnya singkat saat ditemui di Kompleks DPR RI, Jakarta pada Kamis (18/1/2024).

Adita menyebut, Budi Karya memiliki banyak tugas sebagai Menteri Perhubungan. “Yang saya tahu, Pak Menteri ini fokus untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.”

Terpisah, Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Hanteru Sitorus mengatakan isu mundurnya sejumlah menteri dari kabinet Presiden Joko Widodo sudah tersebar sejak beberapa waktu lalu.

“Sudah ada setidaknya lima menteri yang mau mundur yang kita sudah mendengar kabarnya,” ujar Deddy saat dihubungi Tempo, Kamis (18/1/2024).

Dia menyebut, kelimanya adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.

Baca Juga :  Meski Dipotong 35,72 Persen, ATR/BPN Eksis dengan Pinjaman Bank Dunia

“Itu kan nama-nama yang sudah lama diisukan,” tutur Deddy.

Jika menteri-menteri tersebut benar mundur, menurut dia, ada persoalan serius dalam pengelolaan negara.

“Kalau itu benar dan benar-benar terjadi, menurut saya itu tamparan keras bagi pemerintahan Jokowi dan sebagai presiden,” ujar Deddy.

Ihwalnya, dia menjelaskan, dalam sejarah Republik Indonesia baru satu kali ada menteri yang mundur beramai-ramai dari kabinet yakni ketika zaman Presiden RI kedua, Soeharto.

Seperti yang diketahui, 14 menteri dalam kabinet Soeharto mundur pada 20 Mei 1998. Mereka dikoordinasi oleh Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri Ginandjar Kartasasmita untuk menyatakan mundur dari jabatannya.

“Kalau itu terjadi, apalagi menteri-menteri kunci seperti Bu Sri Mulyani, Pak Basuki, dan ada setidaknya tiga lagi, itu kan portofolio-portofolio penting dan selama ini dianggap sebagai penyangga dan penyokong kuat semua kebijakan dari pemerintahan Jokowi,” kata Deddy.

Sementara itu, Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana, membantah isu menteri mundur dari Kabinet Jokowi. Dia menegaskan, seluruh menteri di Kabinet Indonesia Maju tetap solid membantu Jokowi hingga akhir masa jabatan.

Baca Juga :  Motor Diblayer-blayer Sak Pole Saat Konvoi, Puluhan Pendekar Silat di Blitar Diciduk Polisi

“Seluruh menteri Kabinet Indonesia Maju tetap kompak dan solid membantu Presiden untuk memimpin penyelenggaraan pemerintahan sampai akhir masa jabatannya,” ujar Ari Dwipayana dalam pesan singkat kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

www.tempo.co