WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tidak diduga ternyata cuma segini kuota pupuk Wonogiri pada 2024.
Jika dibandingkan tahun 2023, kuota pupuk Wonogiri pada 2024 mengalami penurunan drastis.
Kondisi ini terjadi pada jenis pupuk bersubsidi.
Berdasarkan data Dinas Pertanian alias Dispertan Wonogiri, kuota pupuk Wonogiri tahun ini turun.
Untuk diketahui pada 2024 Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK) untuk pupuk urea 43.282,21 ton alokasinya 22.863,81 ton. RDKK pupuk NPK 58.692,18 ton dan alokasinya 17.248,32 ton. Dan RDKK NPK formula khusus 89,29 ton dan alokasinya 12,61 ton.
Bandingkan pada 2023, dimana alokasi pupuk urea bersubsidi yakni 30.000 ton dan realisasinya 26.677,94 ton.
Kemudian alokasi NPK 21.000 ton dan realisasinya 18.970,45 ton. Sementara pupuk NPK formula khusus alokasi 220 ton terealisasi 74,30 ton.
Kepala Dinas Pertanian atau Kepala Dispertan Wonogiri Baroto Eko Pujanto mengatakan kuota pupuk adalah kewenangan pemerintah pusat. Pemkab menerima kuota dari pemerintah pusat yang disalurkan melalui pemprov.
Karena kebutuhan dan kuota pupuk tidak sama di setiap kecamatan, maka pihaknya membaginya. Pembagian dilakukan secara proporsional.
“Yang pasti pada tahun ini, kebutuhan dan kuota turun jauh,” ungkap Kepala Dispertan Wonogiri Baroto Eko Pujanto.
Menurut Kepala Dispertan Wonogiri Baroto Eko Pujanto, itu terjadi sesuai dengan kemampuan keuangan pusat. Selain itu Kepala Dispertan Wonogiri Baroto Eko Pujanto mendapatkan kabar akan ada revisi DIPA dan ada tambahan subsidi pupuk dari tingkat pusat setara 2,5 juta ton.
“Kita tunggu revisi DIPA untuk breakdown ke tiap provinsi dan kabupaten. Nanti itu diperkirakan dieksekusi di bulan Maret-April,” sebut Kepala Dispertan Wonogiri Baroto Eko Pujanto.
Sayangnya kebutuhan pupuk petani belum akan terpenuhi usai adanya tambahan pupuk nantinya.
Solusinya, mendorong pemakaian pupuk non-subsidi. Kemudian kembali ke pupuk organik dimana masyarakat sekarang sudah pintar mengolah itu. Aris Arianto