Beranda Daerah Boyolali Tiga Warga Boyolali Dikabarkan Ditangkap Tim Densus

Tiga Warga Boyolali Dikabarkan Ditangkap Tim Densus

Tim Densus 88 Mabes Polri menggeledah rumah S, tersangka teroris di Dukuh Sanggrahan, Desa Trayu, Kecamatan Banyudono, Jumat (4/8/2023). Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri dikabarkan melakukan penangkapan sejumlah terduga teroris di kawasan Solo Raya, Kamis (25/1/2024). Bahkan, tiga warga Boyolali pun dikabarkan ditangkap secara terpisah. Masing- masing di Kecamatan Klego, Simo dan Sambi.

Kapolres Boyolali, AKBP Petrus P Silalahi membenarkannya. Hanya saja, pihaknya tidak mengetahui secara detail kejadiannya. Pasalnya, penangkapan tersebut langsung dilakukan oleh tim Densus.

“Kami tahunya karena diminta untuk turut melakukan pengamanan saat dilakukan penggeledahan. Seperti penggeledahan di rumah tersangka di Simo,” katanya.

Sementara itu penggeledahan di Kecamatan Simo diungkapkan oleh Kades Blagung, Kecamatan Simo, Sukirin. Bahkan dirinya telah diminta oleh petugas untuk turut menyaksikan penggeledahan di kediaman warganya, N warga Dukuh Candran Rt 8 Rw 2.

“Penggeledahan dilakukan pukul 10.30 hingga adzan Dhuhur. Tapi saya tak bisa ikut mendekat karena lutut saya sakit. Jadi saya tidak tahu persis barang apa saja yang diambil petugas.”

Ditanya keseharian N, Sukirin mengungkapkan, yang bersangkutan baik di masyarakat. Bahkan juga sering ngobrol dengan para tetangga. Namun demikian, dia tidak tahu pasti pekerjaan yang dilakoni Nuryanto.

“Kerjanya apa, saya tidak tahu karena di luar daerah. Tapi yang sering dibicarakan itu tentang herbal,” katanya.

Sedangkan penggeledahan di Kecamatan Sambi diungkapkan Kadus 3, Desa Sambi, Kurnia Widiyatmoko. Dia mengaku diminta untuk turut menyaksikan penggeledahan di rumah T (44). Penggeledahan dilakukan petugas pukul 09.30 – 11.45.

“Ada juga kakak, adik dan istrinya ikut menyaksikan penggeledahan itu. Yang diambil tadi ada 18 buku tentang jihad, lalu matras serta ransel,” katanya.

Ditanya terkait keseharian T, dia mengungkapkan ramah dengan tetangga. Bahkan, juga sering bergurau. Dia juga rutin terlibat pada pertemuan atau rapat Rt serta kegiatan gotong- royong di kampungnya.

“Kalau kerjanya, dia dulu di percetakan, tapi sekarang serabutan dan terakhir ini jadi kuli bangunan,” tandasnya. Waskita