Beranda Daerah Solo Waspadai Nyeri Dada, Bisa Jadi Mengarah ke Sakit Jantung, Lho!

Waspadai Nyeri Dada, Bisa Jadi Mengarah ke Sakit Jantung, Lho!

UNS Surakarta mengukuhkan tiga orang guru besar | Foto: Prihatsari

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Dosen Fakultas Kedokteran UNS, Prof Trisulo Wasyanto meminta masyarakat untuk mewaspadai gejala nyeri dada. Pasalnya, nyeri dada bisa saja merujuk pada gejala awal gangguan kelainan jantung.

Namun demikian, Trisulo menegaskan tidak semua nyeri dada merupakan gangguan kelainan jantung. Biasanya, nyeri dada tembus ke punggung belakang merupakan ciri khas dari gangguan kelainan jantung.

Terkait itu, ia menekankan, gejala nyeri dada tetap harus diwaspadai untuk menghindari risiko gagal jantung.

“Sebagai langkah awal, waktu efektif mestinya harus segera datang ke dokter atau rumah sakit. Ketika terjadi nyeri dada artinya otot jantung kekurangan aliran darah, bisa karena sumbatan atau faktor risiko lain, salah satunya kurang teraturnya pola makan. Jadi jangan sepelekan, tidak harus sampai nyeri dada kiri terus tembus punggung hingga menjalar ke tangan kiri. Tapi cukup merasakan nyeri di dada,” ujarnya.

Terkait itu, Trisulo melakukan penelitian terkait peran novel biomarker sebagai penanda baru untuk mendeteksi dan meramalkan kelangsungan hidup pasien serangan jantung mendadak di RS Dr Moewardi Solo.

Baca Juga :  Didukung Ikatan Motor Besar Indonesia, Respati Siap Dorong Solo Menjadi Kota Otomotif

Penelitian tersebut juga dibawakannya dalam pidato inagurasi pengukuhan Guru Besar Ilmu Jantung dan Pembuluh Darah Perawatan Intensif dan Kegawatan Kardiovaskuler tang digelar Selasa (16/1/2024), di Auditorium kampus setempat.

Membawakan pidato ilmiah dengan judul Peran Novel Biomarker Dalam Diagnostik dan Prognostik Serangan Jantung Mendadak, Prof Trisulo sah dikukuhkan sebagau guru besar UNS.

Selain Trisulo, dalam kesempatan yang sama juga dikukuhkan tiga guru besar lain, yakni Prof Peduk Rintayati sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Pendidikan IPA SD pada FKIP.

Pidato inagurasi berjudul Penguatan Empati Lingkungan di Sekolah Dasar melalui Stimulasi Higher Order Thinking Skill (HOTS) sebagai Upaya Pelestarian Lingkungan mengantarkan Prof Peduk resmi sebagai guru besar UNS.

Kemudian ada pula pengukuhan Prof Indah Widiastuti sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Teknik Material pada FKIP dengan membawakan pidato ilmiah berjudul Eksplorasi Material Berbasis Plastik Daur Ulang dalam Penguatan Green Skills pada Technical Vocational Education & Training (TVET).

Baca Juga :  Poltekkes Surakarta Wisuda 1.781 Wisudawan, Peluang Kerja Besar Bagi Lulusan

Serta Prof Rahayu sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Pedology dan Survey Tanah pada Fakultas Pertanian dengan pidato ilmiah berjudul Implementasi Pedologi Dalam Menjawab Kebutuhan Pertanian dan Nonpertanian di Masa Depan. Prihatsari