WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ketika masyarakat mengetahui adanya potensi kerawanan maupun kerawanan Pemilu 2024 agar segera melapor ke pengawas terdekat. Hal tersebut merupakan bentuk pengawasan pemilu partisipatif.
Kenyataan itu terungkap dalam sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif yang digelar Bawaslu Wonogiri di RM Saraswati Wonogiri, Sabtu (10/2/2024). Sosialisasi diikuti ormas, akademisi, serta media massa.
Pada sesi tanya jawab terbeber sejumlah fakta adanya potensi kerawanan Pemilu 2024.
Paling tidak ada tiga fase potensi kerawanan Pemilu 2024, meliputi pra pemungutan, saat pemungutan, serta pasca pemungutan dan penghitungan suara.
Pada fase pra pemungutan suara potensi kerawanan di antaranya APK yang masih terpasang atau masih adanya pihak yang nekat berkampanye di hari tenang.
Di fase pemungutan suara ada potensi kerawanan berupa TPS yang buka atau tutup tidak sesuai waktu yang ditentukan. Selanjutnya potensi kerawanan surat suara yang tertukar, surat suara yang kurang, dan sebagainya.
Sedangkan fase ketiga pasca pemungutan suara ada potensi kerawanan seperti kendala teknis terkait catu daya listrik dan internet dalam pengoperasian scanner dan printer.
Selain itu jumlah formulir yang banyak untuk lima jenis pemilihan mengakibatkan kurangnya konsentrasi dan kelelahan pada pengawas TPS maupun KPPS dalam mengisi formulir.
Sekretaris Bakesbang Wonogiri Rahmat Imam Santosa menanggapi adanya sejumlah potensi kerawanan Pemilu 2024 tersebut. Dia mengatakan untuk jaringan listrik sudah ada MoU atau kepastian dengan pihak PLN.
“Pada intinya bahwa saat hari H (pemungutan dan penghitungan suara) dipastikan tidak ada pemadaman arus listrik,” ungkap Rahmat Imam Santosa.
Sedangkan untuk wilayah Wonogiri yang masuk blankspot internet sudah dipetakan. Sudah ada persiapan penanganan soal itu.
Sementara mewakili Ketua Bawaslu Wonogiri Joko Wuryanto, Koordinator Sekretariat Bawaslu Wonogiri Maryati menyebutkan ketika ditemukan potensi kerawanan maka anggota ormas atau masyarakat bisa disampaikan ke pengawas terdekat.
“Kami memastikan bahwa petugas pengawas ada hingga setiap TPS,” ujar Maryati.
Selain itu Bawaslu Wonogiri telah dan terus mengawasi akun media sosial pihak pihak yang berkampanye yang terdaftar di KPU Wonogiri. Akun medsos yang terdaftar ditutup pada hari tenang. Aris Arianto