SOLO, JOGLOSEMARMEWS.COM- Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) mengajak masyarakat untuk peduli tentang pengelolaan dana haji. Pasalnya, engine growth terbesar dari perbankan syariah tidak lepas dari ekonomi haji.
Ketua ISEI Solo Lukman Hakim menuturkan, kerjasama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), ajakan pada masyarakat agar peduli terhadap potensi pendanaan haji tersebut salah satunya melalui kegiatan Dialog Ramadhan bertema Peran Perbankan Syariah Dalam Pengelolaan Dana Haji, Selasa (19/3/2024), di Alana Hotel Solo.
“Acara ini merupakan rangkaian dari Road to Kongres ISEI XXII Tahun 2024. Melalui kegiatan ini kami memberikan sosialisasi bahwa selama ini kan mungkin ada banyak pertanyaan bagaimana peranan BPKH di dalam mengelola dana haji. Ada beberapa yang mempertanyakan, apalagi kalangan masyarakat Islam yang memang peduli dengan itu,” ujarnya.
Lukman menambahkan, melalui kegiatan ini diharapkan tidak ada lagi kesalahpahaman terkait pengelolaan dana haji. Menurutnya, dana haji dan syariah bagian dari inovasi untuk memanfaatkan dana yang cukup melimpah.
“Ini bisa digunakan untuk bermacam-macam termasuk pengembangan ekonomi dan juga memberikan manfaat bagi orang yang akan berhaji,” bebernya.
Sementara itu, Anggota Badan Pelaksana BPKH Harry Alexander menuturkan, Indonesia memiliki potensi penduduk muslimnya yang berkemampuan haji sebanyak 17 juta. Ke 17 juta penduduk ini menjadi mesin pertumbuhan bukan hanya bagi BPKH tetapi juga bagi perbankan syariah.
“Mereka secara istitha’ah kesehatan dan keuangan terpenuhi. Skala 17 juta pendaftar haji ini Rp 400-650 triliun dana pihak ketiga oleh umat yang bisa dimobilisasi ke perbankan syariah. Hari ini rasio penduduk Indonesia yang punya rekening bank hanya 52 persen, artinya ada setengah dari penduduk Indonesia tidak punya rekening bank,” imbuhnya.
Oleh karena itu, pihaknya bersama dengan perbankan syariah mendorong sebanyak 17 juta orang ini bersedia mendaftar haji. Dan untuk membuat penduduk potensial mau berhaji salah satunya dengan memberikan kemudahan untuk mendaftar.
“Engine growth terbesar dari perbankan syariah tidak lepas dari ekonomi haji. Ekonomi haji hari ini adalah capital outflow Rp100 triliun ke Saudi Arabia. Tidak ada pilihan lain, harus melakukan pendekatan dengan digital banking, branchless banking. Sepanjang punya sinyal bisa daftar haji,” pungkasnya. Prihatsari