Beranda Edukasi Mengapa Kucing Takut Air?

Mengapa Kucing Takut Air?

ilustrasi Kucing. Pixabay

JOGLOSEMARNEWS.COM Kucing merupakan salah satu hewan peliharaan yang banyak disukai. Kucing dikenal sebagai binatang yang takut dengan air. Mengapa demikian?

Dilansir dari Britannica, para ahli behavioris telah menemukan penyebabnya berdasarkan sejarah yang dikaitkan dengan evolusi spesies kucing. Peneliti berpendapat bahwa karena spesies ini berevolusi di iklim kering dan jarang berinteraksi dengan daerah perairan seperti sungai, danau, oase, dan lainnya. Karena itu, air menjadi hal yang tidak mereka kenal dan kucing cenderung menghindari.

Tetapi ada temuan lain yang menyebut kemungkinan besar kucing tidak suka basah karena efek yang ditimbulkan air terhadap bulunya. Kucing adalah hewan rewel yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk merawat diri sendiri. Bulu basah sangat tidak nyaman bagi kucing dan seringkali membutuhkan waktu lama untuk mengering. Bulu basah juga lebih berat dibandingkan bulu kering sehingga membuat kucing kurang gesit dan lebih mudah ditangkap predator.

Dikutip dari Fveap.org, kucing tidak menyukai air karena sifat berminyak bulunya tidak dapat bercampur dengan baik dengan air. Mungkin karena riwayat genetik, secara alami kucing cenderung lebih memiliki, hidung sensitif, rasa takut terhadap hal asing, atau rasa takut terhadap air.

Uraian mengapa kucing takut air dapat dirangkum dalam beberapa poin sebagai berikut:

1. Sejarah genetik kucing

Salah satu kemungkinan mengapa kucing sangat takut air adalah karena riwayat genetiknya. Banyak kucing domestik yang saat ini berasal dari keturunan kucing liar Arab. Kucing Arab dahulunya cenderung hidup di wilayah kering dan jarang memiliki perairan yang luas untuk mempengaruhi mereka. Karena mereka tidak terbiasa dengan air, bisa disimpulkan secara alami takut terhadap air.

Namun, ada temuan lain soal genetik kucing. Dilansir dari Reader’s Digest, beberapa jenis kucing malahan lebih suka jika mandi menggunakan sinar matahari. Seperti jenis Felis silvestris lybica. Kucing liar kecil ini diketahui hidup di lingkungan gurun kering di wilayah Timur Tengah.

Karena sumber air terbatas, mereka tidak suka bermain-main di air dan lebih memilih menjaga kaki dan bulunya tetap kering, berjemur di bawah langit gurun. Lebih terbiasa dengan sinar matahari mungkin menjadi acuan yang diwariskan kepada kucing peliharaan modern, yang senang berbaring di tempat yang terkena sinar matahari sambil tidur.

2. Bulu kucing memiliki karakteristik unik dan sedikit berminyak

Kucing sangat peduli dengan bulunya sehingga 50 persen waktunya adalah memandikan bulunya dengan dijilat. Tidak seperti hewan lain, bulu kucing memiliki karakteristik anti air dan berminyak. Ketika bulunya yang berminyak direndam dalam air, keduanya akan berbenturan karena sifat rambut yang berminyak dan bulu tidak dapat dengan cepat mengeringkan air.

Kucing-kucing akan merasa tidak nyaman jika air membasahi tubuh mereka. Sifat kucing yang menyukai kehangatan membuat air yang membasahi bulunya sangat mengganggu dan rentan membuat kucing kedinginan.

3. Kucing pada umumnya adalah makhluk yang tajam dan lincah

Meskipun hewan pemalas, namun kucing memiliki ketajaman. Hal ini karena mamalia ini mampu mendarat dengan kakinya dari ketinggian yang ekstrim. Selain itu, kucing lebih menyukai permukaannya yang kokoh dan mudah untuk dipindahkan. Namun, air justru sebaliknya.

Ketika kucing tidak dapat menemukan keseimbangannya, rasa takut menyerang mereka karena kendali dan keseimbangan kucing akan goyah. Tubuhnya menjadi berada diluar kendalinya karena kucing juga tidak bisa berenang. Berbeda dengan harimau yang termasuk ke dalam jenis kucing besar yang cenderung suka berburu di sungai.

5. Kebutuhan kucing akan kehangatan

Kucing tidak menyukai air karena suhunya turun drastis saat basah. Suhu tubuh kucing harus sekitar 98,1 hingga 102,1 derajat Fahrenheit. Itulah sebabnya hewan ini harus tetap hangat. Karena itu, pasti sering menemukan kucing tergeletak di samping api atau di kap mobil. Itu menjadi ciri betapa mereka menyukai panas.

www.tempo.co