![Ketua KPU Sragen Prihantoro](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2024/03/Ketua-KPU-Sragen-Prihantoro.jpeg?resize=640%2C360&ssl=1)
SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Beredar informasi yang menyebutkan partisipasi pemilih di kabupaten Sragen rendah di pemilu 2024 yakni sebesar 30% yang jauh dari target, hal itu membuat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sragen, angkat bicara dan menjelaskan pada para awak media terkait informasi yang telah beredar.
Pada JOGLOSEMARNEWS.COM , Ketua KPU Kabupaten Sragen Prihantoro didampingi Komisioner KPU divisi Tekhnis Penyelenggara Pemilu Mukhsin, S.Pd.I mengatakan bahwa partisipasi pemilih Pemilu 2024 di kabupaten Sragen bahkan mencapai angka tertinggi dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya.
Menurut Prihantoro, partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2024 di kabupaten Sragen melebihi target awal yakni 80%, dan tidak seperti disebutkan dalam salah satu media yang hanya sebesar 30%.
“Tahun 2019, angka partisipasi masyarakat dalam pemilihan Pilpres 2019 hanya sebesar 78%, namun ditahun 2024 ini angka partisipasi masyarakat dalam Pilpres Pemilu 2024 mencapai angka rata-rata 84%, dimana angka tersebut melebihi target yakni 84.74%,” kata Prihantoro, Rabu (13/3/2024).
Selain itu, ketua KPU Prihantoro juga menyebutkan tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 yang mencapai angka 84.74% merupakan angka partisipasi tertinggi dalam beberapa pemilu sebelumnya.
“Iya bahwa angka partisipasi pemilih Pemilu 2024 diantaranya DPD 84.62%, DPR 84.54%, DPRD Provinsi 84.54% dan DPRD Kabupaten 84.94%, yang artinya, rata-rata partisipasi pemilih Pemilu 2024, diangka 84.79%, melebihi target sebelumnya yakni sebesar 80%,” bebernya.
Disinggung soal masalah tingginya partisipasi pemilih dalam Pemilu 2024 di kabupaten Sragen, Prihantoro menjawab tak lepas dari sosialisasi yang dilayangkannya melalui media sosial KPU Sragen, dilain pihak dari pesertapun juga melaukan sosialisasi melalui media sosial YouTube, Facebook dan TikTok serta media online.
“Selain melalui media sosial peserta juga ikut sosialisasi melalui akun media sosial pribadi mereka,” bebernya.
Lanjut Prihantoro, jumlah 15 persen dari partrisipasi pemilih yang tidak hadir ke TPS, disebabkan berhalangan hadir karena warga yang merantau, ada juga yang warga sudah pindah keluar daerah, sehingga yang bersangkutan tidak bisa hadir di TPS untuk menggunakan hak pilihnya.
“Yang tidak hadir mungkin karena merantau, ada juga yang sudah pindah keluar daerah sehingga tidak bisa hadir di TPS untuk menggunakan hak pilihnya, “ ujar Prihantoro.
Ditanya mengenai tingkat keamanan di kabupaten Sragen saat Pemilu, Prihantoro menjawab bahwa situasi selama masa Pemilu 2024 di kabupaten Sragen tergolong sangat kondusidif, meskipun sempat ada pemilihan ulang di wilayah Sidoharjo.
“Situasi saat Pemilu 2024 di kabupaten Sragen pun sangat kondusif, meski ditengah-tengahnya ada sedikit masalah, seperti ada pemilihan ulang di Sidoharjo, namun tetap kondusif,” ujarnya.
Huri Yanto