Denny Caknan Rilis Lagu Terbaru Berjudul Tobat Ngandani Dimomen Bulan Suci Ramadhan 2024

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Penyanyi POP Jawa Denny Caknan baru-baru ini telah berhasil merilis lagu terbarunya yang bertema religi, dimana lagi terbaru ini diciptakan saat momen bulan Suci Ramadhan 1445 H, sejak dirilis pada Rabu (27/3/2024) lalu berjudul Tobat Ngandani.

Meski Baru saja dirilis beberapa hari lalu dan tayang di YouTube sudah di tonton sebanyak 419.913 kali dan mendapat Like 31 ribu serta #7 di trending untuk musik di YouTube dengan berbagai komentar dari penikmat musik Jawa.

Pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM lagi terbaru Denny Caknan ini liriknya yang easy listening dan relate dengan puasa Ramadhan, plus konsep dari video klipnya yang masih ada unsur humor, jadi faktor lagu tersebut langsung melejit di dua hari pertamanya. Di balik sukses itu, ternyata pembuatan video klip tersebut hanya membutuhkan waktu sehari saja.

Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Lek Dahlan selaku Sutradara video klip Denny Caknan berjudul Tobat Ngandani pada awak media.

“Iya bisa dibilang ini video klip tercepat yang pernah dibuat. ’’Start jam 10 pagi, jeda di siang hari, dan finis tepat saat buka puasa,’’ kata Lek Dahlan.

Pengarapan video klip terbaru ini juga berkat kerjasama sebut Lek Dahlan, Denny Caknan, DC Production, dan YouTuber Ngawi Febrian Iqbal.

Semua proses pembuatan video klip yang lagi trending di YouTube itu rupanya dilakukan di siang hari. Ketika ada adegan yang seperti malam hari, itu hanya visualnya dibuat seolah malam hari.

Adegan ketika Denny Caknan makan mie dengan adiknya, itu benar-benar terjadi tepat saat adzan maghrib.

Pengerjaan video klip yang dilakukan selama bulan puasa jadi penyebab kilatnya proses tersebut.

Sama seperti saat penggarapan lagu Denny Caknan sebelumnya dengan judul Ndas Gerih. Bedanya, saat itu berlangsung lebih dari sehari.

Bahkan karena dilakukan siang hari, tidak semua talent yang terlibat dalam penggarapan video klip ini yang berpuasa. Terutama figuran yang harus menjalankan adegan minum, itu dia benar-benar tidak puasa.

Selain itu, ada juga talent yang memang tetap berpuasa meski melakukan adegan seolah-olah mereka tidak berpuasa.

Totalitas dalam pengambilan gambar ini sudah menepikan status lagu itu. Konon semula lagu Tobat Ngandani hanyalah “dibuang sayang”. Suami dari Bella Bonita itu pun sempat mengubah liriknya saat take clip.

Lek Dahlan menyebut seluruh adegan di dalam video klip itu dibuat sama dengan lirik lagu dari Denny Caknan. Diakuinya, dia sempat kerepotan memvisualisasikan lirik.

Lagu yang masih “fresh” juga turut menjadi tantangan pembuatan video klip tersebut.

Uniknya, sebagian pemeran dalam video klip tersebut diambil dari warga sekitar lokasi syuting di kawasan Paron, Ngawi. Sehingga, situasinya mendukung tema video itu yang lebih relate ke orang-orang kampung.

Meski lirik lagu dan video klipnya mudah dipahami, tapi pesan yang terkandung di baliknya cukup mendalam.

Kakak adik yang hidup sebatang kara, harus berjuang saat bulan puasa. Saat anak muda bangga dengan tidak berpuasa, kakak adik itu tetap saling mengingatkan agar tetap berpuasa.

Lek Dahlan juga menyebut, bahwa satu-satunya yang jadi kendala selama proses pembuatan video klip tersebut hanya susah mencari semut angkrang.

“Saya mengapresiasi dan juga berterima kasih kepada mas Denny yang telah mempercayakan penggarapan video klip ini,’’ ujarnya.

Berikut ini lirik lagu Denny Caknan: Tobat Ngandani

Li.. liane podo poso kowe ora Iku kewajiban, Bulan ramadhan setaun pisan Senajan panas tenan Akeh wong seng ra tahan Iku mung godaan Poro setan nguji iman
Akhir ing jaman
Ramadhan dadi dolanan
Ra melu poso, ning melu lebaran Saur melu saur
Buko melu buko
Nyawang marong pinggir dalan Pesen kopi sak sebatan
Poso sesasi
Motel peng telu siji
Mbyiyen cilikane ngaji
Gedene kok ngene ki Tobat-tobat seng ngandani Sambat-sambat seng ngopeni Mugi-mugi ndang diparingi Hidayahe saking gusti

Li.. liane podo poso kowe ora Iku kewajiban, Bulan ramadhan setaun pisan Buko awan-awan
Budal warung jam rolasan Jajal diniati Teko maghrib mesti tekan Akhir jaman
Romadhon dadi dolanan
Ra melu poso, neng melu lebaran Saur melu saur
Buko melu buko

Nyawang marong pinggir dalan Pesen kopi sak sebatan

Poso sesasi

Motel peng telu siji

Mbyiyen cilikane ngaji Gedene kok ngene ki Tobat-tobat seng ngandani Sambat-sambat seng ngopeni Mugi-mugi ndang diparingi Hidayahe saking gusti

Huri Yanto