Beranda Umum Nasional Muhadjir Effendy Ditegur Ketua MK Gegara Bela Jokowi di Persidangan

Muhadjir Effendy Ditegur Ketua MK Gegara Bela Jokowi di Persidangan

Ketua Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi Suhartoyo memimpin sidang perselisihan hasil Pilpres 2024 dengan pemohon capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dan pemohon capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta | tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Suhartoyo sempat menegur Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat menjadi saksi sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU), Jumat (5/4/2024).

Pasalnya, saat memberikan keterangan, Muhadjir Effendy mengeluarkan pendapat yang cenderung membela Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dalam sidang tersebut, Ketua MK Suhartoyo menggali keterangan dari Muhadjir terkait aktivitas Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam pendistribusian bantuan sosial (bansos) ke berbagai daerah.

Muhadjir kemudian menjawab, kunjungan Presiden Jokowi ke berbagai daerah bukan hanya untuk bansos saja, melainkan itu merupakan pola kepemimpinannya.

Tujuannya yakni untuk memastikan bahwa kebijakan Presiden Jokowi memang tersalurkan dengan baik di lapangan.

“Saya pernah mendampingi, satu periode sama beliau, ketika mendampingi KIP (Kartu Indonesia Pintar), Pak Presiden selalu membagi-bagi KIP ke daerah-daerah,” ujar Muhadjir, dalam sidang PHPU Pilpres 2024 di Gedung MK, Jumat (5/4/2024).

Menurut dia, Presiden Jokowi selama ini juga selalu menekankan belanja  Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada awal tahun, karena dokumen Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran atau DIPA akan diberikan pada September atau November.

Baca Juga :  Hasil Rapat Sesepuh NU, KH Ma'ruf Amin: Proses Pemakzulan Tak Sesuai AD/ART

“Sehingga pada Januari sudah kick-off semua program termasuk bansos dan di situlah Presiden turun tangan utk melakukan pemantauan,” imbuh Muhadjir.

Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan bahwa turunnya Presiden ke lapangan untuk memantau langsung penyaluran bansos juga dilakukan untuk mendapatkan umpan balik dari masyarakat penerima.

Namun, dia juga menyinggung kemungkinan adanya proyek strategis nasional (PSN) yang ingin dicek oleh Presiden saat mengunjungi daerah-daerah tertentu.

Muhadjir kemudian menyampaikan pandangannya bahwa kegiatan pembagian bansos oleh Presiden dapat memengaruhi kecenderungan dukungan politik kepada Calon Presiden tertentu.

“Terlalu.. kalau ada 100 kunjungan yang berpengaruh secara nasional, itu saya kira doesnt make sense (tidak masuk akal),” ujar Muhadjir.

Namun, hakim Suhartoyo menegur Muhadjir karena dianggap memberikan pendapat yang subyektif.

“Mohon bapak tidak berpendapat soal itu,” tutur Suhartoyo.

Baca Juga :  KPK Ciduk Bupati Lampung Tengah, Anggota DPRD Setempat Ikut Diamankan

Pada sidang PHPU hari ini, kehadiran empat menteri kabinet Presiden Jokowi menjadi agenda utama sebagai saksi terkait tuduhan politisasi bantuan sosial dalam perselisihan Pilpres 2024.

Selain Menkeu Sri Mulyani, hadir pula Menko PMK Muhadjir Effendy, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Mensos Tri Rismaharini.

www.tempo.co

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.