JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jumlah kasus kecelakaan lalu lintas dalam arus mudik Lebaran 2024 terhitung mengalami penurunan cukup signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Menurut catatan Korlantas Polri, penunrunan jumlah kasus kecelakaan lalu lintas arus mudik 2024 ini mencapai 12 persen.
“Lakalantas penurunan 12 persen, dari 1.723 kasus menjadi 1.581 kasus,” kata Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan dalam keterangan resminya, Kamis (11/4/2024).
Ia menjelaskan, dari total kecelakaan lalu lintas selama masa arus mudik tersebut, korban meninggal turun 0,04 persen, luka berat 19 persen, dan luka ringan 18 persen. Dia menyebut angka ini telah dibandingkan dengan Operasi Ketupat 2023.
Meski demikian, Aan prihatin atas kecelakaan beruntun di KM 58 Tol Cikampek dan kecelakaan bus Rosalia Indah di KM 370 Tol Semarang-Batang. Akibat kecelakaan di KM 58 Tol Cikampek, 12 orang tewas, sedangkan kecelakaan bus masuk parit di Tol Batang menyebabkan tujuh korban jiwa.
Sebelumnya, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mencatat ada 500 kecelakaan pada H-1 Idul Fitri 1445 H hingga hari pertama Lebaran, yang menyebabkan 67 orang meninggal.
Juru Bicara Divisi Humas Polri Kombes Harry Goldenhardt menyebut pada hari pertama Lebaran atau Rabu, 10 April 2024 telah terjadi 199 kecelakaan lalu lintas. Insiden itu menyebabkan 41 orang meninggal, 41 orang luka berat, dan 271 luka ringan
“Kerugian materil sebesar Rp 554,8 juta,” kata Harry dalam keterangan tertulis, Kamis, 11 April 2024.
Polisi juga telah menindak pelanggar lalu lintas sebanyak 21.609 kejadian. Dari data ini 21.455 pelanggar mendapat teguran dan 154 dikenakan tilang elektronik.
Berdasarkan hasil Operasi Ketupat 2024 pada Rabu kemarin, ada 651 kasus gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat atau kejahatan. “Secara umum dalam keadaan aman, tertib, dan terkendali,” kata dia.
Kepala Bagian Penerangan Satuan Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri itu menyebut terjadi 301 kecelakaan lalu lintas sehari sebelum Lebaran 2024. Menurut dia, insiden itu menyebabkan 26 orang meninggal, 44 orang luka berat, dan 386 orang luka ringan.
“Dari peristiwa ini diprediksi ada kerugian materil sebesar Rp 659,5 juta,” kata Harry dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 10 April 2024
Polisi mencatat ada 21.983 kasus pelanggaran lalu lintas. Dari jumlah tersebut, 21.279 pelanggar diberi teguran dan sisanya 704 pelanggar kena tilang elektronik (ETLE).
Ditemukan juga 674 kasus sehubungan dengan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). “Pelanggaran sebanyak sembilan kasus, bencana alam sebanyak enam kejadian, gangguan terhadap ketenteraman sebanyak 30 kejadian,” ucapnya.