Beranda Daerah Wonogiri Sadis, Korban Diduga Dibunuh Pakai Handuk Jasad Dibakar Lalu Dikubur, Terjadi di...

Sadis, Korban Diduga Dibunuh Pakai Handuk Jasad Dibakar Lalu Dikubur, Terjadi di Setren Slogohimo Wonogiri

Pembunuhan
Evakuasi jasad korban dugaan pembunuhan Setren Slogohimo Wonogiri. Dok. Polres Wonogiri

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Akhirnya terungkap motif dan kronologi kasus dugaan pembunuhan Setren Slogohimo Wonogiri.

Ternyata korban diduga dibunuh menggunakan handuk. Selanjutnya jasad korban dibakar baru kemudian dikuburkan.

Polres Wonogiri berhasil mengungkap motif dugaan pembunuhan Setren Slogohimo Wonogiri. Korban berinisial KM (28), warga Desa Randusari Slogohimo Wonogiri.

KM dikubur di pekarangan belakang rumah SP (44), warga Dusun Kembang Desa Setren Slogohimo Wonogiri.

SP saat ini ditahan di Mapolres Wonogiri. SP merupakan terduga pelaku pembunuhan Setren Slogohimo Wonogiri.

Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah melalui Kasihumas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo menjelaskan, SP dan korban KM sempat terlibat hubungan asmara. SP berstatus duda dan KM merupakan seorang janda.

Baca Juga :  Upaya Bersama Cegah Bullying Babinsa Kismantoro Pelda Hadi

“(Motif dugaan pembunuhan) sakit hati. Jadi (korban) itu ingin kembali kepada mantan suaminya, tapi pelaku tidak membolehkan,” beber Kasihumas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo, Selasa (23/4/2024).

Lantas bagaimana kronologi kejadian dugaan pembunuhan Setren Slogohimo Wonogiri itu? Menurut keterangan SP berawal dari cekcok dengan KM. Lokasi cekcok di dapur rumah SP.

Disinyalir emosi, KM menurut pengakuan SP menyiramkan air panas ke arah Supriyanto.

Tak ayal hal itu memicu amarah SP. Diambillah handuk untuk membekap SP hingga meninggal dunia.

“Jadi itu dibekap dengan handuk sekitar delapan menitan,” sebut Kasihumas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo.

Begitu mengetahui korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa, SP membawa jasad dibawa ke pekarangan belakang rumah kemudian dibakar. Setelah itu diambil dan dikuburkan di dekat lokasi pembakaran. Aris Arianto