Beranda Nasional Jogja Merapi Alami Rentetan Gempa Tremor, Dinas Pariwisata Sleman Imbau Wisatawan Waspada

Merapi Alami Rentetan Gempa Tremor, Dinas Pariwisata Sleman Imbau Wisatawan Waspada

Laporan aktivitas Gunung Merapi 17-23 Mei 2024 | tribunnews

SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM Aktivitas Gunung Merapi meningkat belakangan ini, dengan adanya rentetetan gempa  tremor di puncak.

Meski demikian, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman memastikan objek wisata di wilayahnya tetap bisa dikunjungi wisatawan.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Ishadi Zayid menyampaikan, sejauh ini pihaknya belum mengambil langkah-langkah apapun terhadap pengelolaan destinasi wisata di Sleman pasca rentetan gempa tremor yang terjadi di puncak Gunung Merapi pada Jumat (24/5/2024) pagi hingga siang kemarin.

Menurut dia, pihaknya masih menunggu update informasi terkini dari BPBD Kabupaten Sleman maupun BPPTKG terkait kondisi Gunung Merapi.

“Cuma kami mengimbau kepada petugas, operator jip wisata maupun kepada wisatawan untuk selalu mematuhi imbauan petugas, juga harus waspada melihat situasi di atas. Baik ketika ada erupsi maupun saat ada hujan lebat,” kata Ishadi, Sabtu (25/5/2024).

Sebagaimana diketahui, Gunung Merapi pada Jumat (24/5/2024) kemarin, dilaporkan mengalami rentetan gempa tremor yang menandakan adanya dinamika tekanan gas di bawah permukaan puncak.

Jika tekanan gas terakumulasi, maka berpotensi terjadi erupsi freatik atau dapat mendorong kubah lava barat daya maupun tengah kawah sehingga menimbulkan awanpanas guguran (APG) di daerah potensi bahaya.

Baca Juga :  Pemuda di Bantul Gadaikan Sepeda Motor Titipan, Kini Jadi Tersangka

Untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, masyarakat agar menjauhi daerah potensi bahaya.

Yaitu di sepanjang kali Bebeng atau Krasak sejauh 7 kilometer, kali boyong, kali Kuning dan kali Gendol masing-masing sejauh 5 kilometer.

Ishadi mengungkapkan, jarak destinasi wisata di Kabupaten Sleman yang paling dekat dengan puncak gunung Merapi adalah Bunker Kaliadem dan Klangon.

Berjarak lebih kurang 5 kilometer dari puncak

Tetapi lokasi destinasi tersebut berada di sisi timur Gunung Merapi.

Sedangkan potensi awan panas guguran cenderung mengarah ke barat daya sehingga relatif masih aman. Kendati demikian, pihaknya mengaku akan terus memonitor perkembangan dan segera mengambil langkah antisipasi yang dibutuhkan jika terjadi peningkatan signifikan.

“Ya. Hari Senin akan kami update informasi dari BPPTKG dan BPBD dan akan kami lakukan langkah-langkah,” katanya.

Kepala Bidang Pemasaran, Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Kus Endarto mengatakan pasca rentetan gempa tremor yang terjadi di puncak Gunung Merapi kemarin, ada sejumlah destinasi wisata di Sleman yang melakukan langkah antisipasi.

Satu di antaranya bukit Turgo. Peziarah maupun wisatawan hanya diperbolehkan memasuki area bukit Turgo, direntang waktu pukul 06.00 – 16.00 WIB.

Kebijakan hampir serupa juga berlaku bagi pengunjung di Bunker Kaliadem. Ini dilakukan sebagai langkah antisipasi.

Baca Juga :  Ternyata, Jasad Pria Tanpa Identitas di Ring Road Utara, Sleman Korban Tabrak Lagi di Pagi Buta

“Bunker Kaliadem masih bisa dikunjungi. Namun dalam range waktu yang telah ditetapkan. Demi keselamatan bersama,” kata dia.

Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan telah mengungkapkan situasi di seputar Gunung Merapi wilayah Sleman saat ini relatif aman dan terkendali.

aktivitas vulkanis Gunung Merapi masih terkendali dalam zona bahaya yang direkomendasikan BPPTKG. Kendati demikian, yang perlu diwaspadai adalah hujan abu.

“Diwaspadai hujan abu vulkanik yang terbawa angin sampai jauh. Warga tetap waspada,” ujar Makwan.  

www.tribunnews.com