Beranda Daerah Boyolali Jemaah Haji Dicek Suhu Tubuhnya Dengan Thermal Scanner Setiba di Asrama Haji,...

Jemaah Haji Dicek Suhu Tubuhnya Dengan Thermal Scanner Setiba di Asrama Haji, Ini Prosedurnya

Petugas PPIH Embarkasi Solo masa pemulangan 1445 H/2024 M akan melakukan pengecekan suhu setiap jemaah yang baru tiba di Asrama Haji Donohudan | Foto: Istimewa

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM Jemaah haji yang tiba di asrama haji Donohudan harus dipastikan kondisinya sehat. Untuk itu, Petugas PPIH Embarkasi Solo Masa Pemulangan 1445 H/2024 M pun melakukan pengecekan suhu setiap jemaah yang baru tiba di Asrama Haji Donohudan tersebut.

Menurut Koordinator Survey Epidemiologi PPIH Embarkasi Solo, Badar Kirwono, di Gedung Muzdalifah Asrama Haji Donohudan dipasang alat thermal scanner (mesin pindai suhu). Alat ini berguna untuk mendeteksi suhu setiap jemaah haji yang melewatinya.

“Alat ini bisa mendeteksi suhu jemaah yang melewatinya sehingga suhu tubuh setiap jemaah bisa diketahui secara langsung,” kata Badar di Asrama Haji Donohudan, Selasa (16/7/2024).

Adapun batas suhu tubuh jemaah yang dinyatakan sehat adalah kurang dari 38,5°. Sementara bagi jemaah yang memiliki suhu 38,5° ke atas, mesin akan berbunyi dan mengeluarkan kode merah. Pada jemaah itu akan dipastikan lagi suhunya dengan thermogun.

“Jika suhunya ternyata di bawah 38,5°, maka jemaah kita kembalikan ke rombongan. Namun apabila suhunya di atas 38,5°, jemaah akan kami bawa ke Poliklinik untuk diperiksa lebih lanjut.”

Ditambahkan, Arab Saudi adalah negara endemis seperti meningitis, Mers Cov, dan lainnya.

“Di poliklinik ini, jemaah perlu kita periksa apakah ada gejala atau keluhan untuk diberikan perawatan. Dan ada bebeapa jemaah yang suhunya diatas 38,5°. Mereka kita periksa di Poliklinik dan jemaah ada yang masuk RSUP Surakarta,” ujarnya.

Kemudian jika setiba di rumah, jemaah haji mengalami gejala-gejala sakit tertentu, maka diimbau untuk segera periksa ke Puskesmas setempat.

Koordinator Poliklinik Embarkasi Solo Purwaningsih mengatakan, apabila dalam jangka waktu 21 hari sejak kedatangan di Embarkasi Solo jemaah haji mengalami gejala-gejala sakit, maka jemaah harus segera ke Puskesmas setempat.

“Beberapa gejala tersebut contohnya panas, demam, batuk, pilek, sesak nafas, pusing, kaku duduk, nyeri otot, kemerahan di mata, wajah dan lidah, mual/muntah, hilang nafsu makan , diare, atau gelaja lainnya. Jika menderita itu, segera periksa ke Puskesmas terdekat,” ujarnya.

Menurutnya, jemaah haji sudah mengalami perjalanan di luar negeri Arab Saudi yaitu di daerah endemis. Karena itu, penting bagi mereka untuk waspada.

“Bisa jadi saat pulang jemaah haji membawa kuman, bakteri, virus sebagai penyebab penyakit menular. Dan gejala itu sebagai tanda-tanda awal penyakit menular,” imbuh Purwaningsih.

Dengan semakin dini melaporkan dan memeriksakan ke Puskesmas terdekat, lanjut dia, maka kesehatan jemaah akan terjamin.

“Semoga jemaah haji Indonesia senantiasa diberikan kesehatan dan menjadi haji yang mabrur,” paparnya.  Waskita

 

 

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.