
SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sempat viral dan menyentuh hati banyak pihak, seorang nenek sebatangkara puluhan tahun hidup dalam kegelapan setiap malam tidak memiliki lampu listrik dan luput dari perhatian pemerintah desa dan pihak terkait.
Kisah pilu nenek miskin sebatangkara itu bernama Mbah Lampi (80) warga Kampung Ngaringan RT 5, Desa Gading, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Kisah sedih kehidupan Mbah Lampi pertamakali viral dan menyentuh banyak orang berawal dari tayangan video YouTube Indonesia Ekspos dengan link
Dimana dalam tayangan itu menceritakan puluhan tahun Mbah Lampi hidup tidak pernah menikmati kemerdekaan yaitu memiliki cahaya lampu listrik untuk menerangi di dalam rumah yang terbuat dari kayu dan bambu reyot itu, mbah Lampi hanya ditemani sebuah lampu tintir minyak tanah yang menjadi teman satu-satunya untuk mendapatkan cahaya lampu saat malam hari.
Meskipun Indonesia sudah dinyatakan merdeka namun Mbah Lampi masih hidup menderita tak menikmati lampu listrik selama ini.
Lampu minyak tanah atau sering dipanggil lampu Tintir ini bagi Mbah Lampi juga menjadi teman setia dirinya untuk cahaya penunjuk arah saat malam hari berkativitas didalam rumah seperti hendak mengambil makan, minum, pergi ke kamar kecil dan lainnya.
Rumah yang terbuat dari kayu dan dinding dari anyaman bambu dengan ukuran kurang lebih Lebar 7,5 Meter Serta Panjang 12 Meter Kini juga sudah mulai rapuh di makan rayap.
Mbah Lampi hidup sebatangkara mencari penghasilan dengan cara bekerja serabutan menjual nasi intip, tukang pijat bayi dan beternak Kelinci serta berharap belas kasihan dari tetangga sekitar.
“Alhamdulillah terimakasih PLN, kalau malam sudah terang ada lampunya,” jelasnya.

Hal senada juga dirasakan oleh tetangga Mbah Lampi bernama Mbah Warji Obeng warga Dukuh Karang RT 2, Desa Gading, Kecamatan Tanon, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah yang bernasib sama puluhan tahun hidup dalam kegelapan hanya mengandalkan lampu pencahayaan dari lampu minyak tanah.
“Iya gelap kalau malam, ngak punya uang mau pasang listrik sendiri mas. Ngak punya kerjaan juga dan udah tua hidup sendiri kadang ya kalau makan sesekali dikasih tetangga, kalau ngak ya saya jadi tukang pijet di proliman pasar Gading kalau malam,” kata Warji.
Mendengar kisah pilu Mbah Lampi dan Mbah Warji warga Desa Gading, Tanon, Sragen tidak memiliki listrik di rumahnya dan luput dari perhatian pemerintah desa itu langsung mendapat perhatian langsung dari manager PLN UP3 Surakarta, Muhammad Khadafi melalui Mahfud Sungadi pada JOGLOSEMARNEWS.COM mengatakan bahwa pihak PLN sudah mendapatkan informasi tersebut, dan sudah melakukan survei ke lokasi dua rumah lansia hidup sebatangkara tanpa listrik.
“Iya kemarin sudah kami survei ke lokasi, kemarin secara jaringan masuk. Secara data pelanggan juga memenuhi syarat untuk diberikan listrik subsidi, kita bantu pemasangan listrik gratis, untuk biaya pengisian pulsa listrik kedepannya lebih murah dari pada lainnya,” ujarnya.
Usai melakukan surve lokasi dan pengecekan data, pihak PLN dengan cepat dan tepat merespon memberikan bantuan listrik ke rumah dua orang lansia sebatangkara di Desa Gading, Tanon, Sragen yang luput dari perhatian pemerintah desa.
Bantuan listrik PLN di rumah Mbah Lampi ini berasal dari program Light Up The Dream (LUTD). Bantuan tersebut secara langsung diserahkan oleh Manager UP3 Surakarta, Muhammad Khadafi.
Light Up The Dream merupakan sebuah program yang digagas oleh PLN, dimana karyawan PLN menyisihkan sebagian dari penghasilannya untuk disalurkan menjadi bantuan sambungan listrik bagi masyarakat yang kurang mampu.
“Program ini merupakan solidaritas dari pegawai, dimana melakukan pemberian listrik gratis kepada masyarakat yang tidak mampu. Sumber dananya adalah dari gaji pegawai PLN sendiri yang dikumpulkan dan kemudian kita alokasikan sesuai kebutuhan yang ada,” tutur Khadafi.
Lebih lanjut, ia menyampaikan agenda ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan mengingat manfaat yang dihasilkan sangat bagus utamanya untuk menyalakan mimpi masyarakat.
“Program ini sudah rutin Kami laksanakan, Alhamdulillah dalam suasana idulfitri ini Kami dapat menyerahkan bantuan untuk keluarga bapak Kasiran juga empat keluarga lainya” tambahnya.
Selain Mbah Lampi dan Mbah Warji warga Sragen yang ikut menikmati listrik dari program Light Up The Dream yaitu keluarga Lasiyem di Desa Gabus, Ngrampal, keluarga Sukarti di Desa Jetak, Sidoharjo, keluarga Hadi di Desa Patihan, Sidoharjo, keluarga Aji di Nglebak, Sidoharjo.
“PLN secara konsisten menjalankan program ini dengan harapan makin banyak mimpi yang menyala dari keluarga kurang mampu sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Manager PLN ULP Sumberlawang Khoiron Yusuf pada JOGLOSEMARNEWS.COM juga mengatakan untuk listrik di rumah Mbah Lampi dan Mbah Warji telah disalurkan.
“Alhamdulilah mbah Lampi sudah dapat menikmati lampu dan listrik,” ujar Khoiron Yusuf beberapa waktu lalu pada JOGLOSEMARNEWS.COM
Huri Yanto
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.














