JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Solo

Nekat Maju Pilkada Solo, Gusti Bhre Harus Pertimbangkan Imbas dan Resiko di Belakangnya

Mangkunegara X atau Gusti Bhre, Ando
ย ย ย 

 

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM —Muncul pro dan kontra di tengah isu majunya penguasa Pura Mangkunegaran, KGPAA Mangkunegara X dalam Pemilihan Wali Kota Solo (Pilwakot Solo).

Belakangan, tersiar kabar keluarga Mangkunegaran mengindikasikan keberatan jika pemimpin yang dikenal dengan sapaan Gusti Bhre itu maju dalam kontestasi Pilkada Serentak 2024 pada November mendatang.

Namun, di sisi lain gelombang dukungan juga muncul bersamaan dengan gejolak penolakan Gusti Bhre menjadi calon wali kota Solo.

Dari kacamata sosiolog, Rezza Akbar, peristiwa ini menjadi hal yang biasa ketika seorang figur dicalonkan atau maju dalam pesta demokrasi.

Namun,sosiolog dari Universitas Sebelas Maret Solo (UNS) ini menggaris bawahi, Gusti Bhre memiliki pekerjaan rumah jika nantinya kukuh untuk maju menjadi calon wali kota pada Pilkada Solo.

Satu analisisnya sebagai pengamat sosial adalah efek domino yang nantinya berimbas kepada Pura Mangkunegaran. Yakni masuknya politik eksternal ke dalam lingkungan Mangkunegaran yang berpotensi menimbulkan kericuhan.

Hal ini disebutnya seperti yang terjadi pada Keraton Kasunan Surakarta (Keraton Solo). Dan Gusti Bhre menurutnya harus memikirkan hal tersebut. Keutuhan Pura Mangkunegaran harus menjadi perhatian utama.

“Kekhawatiran karena apa yang terjadi pada Keraton Surakarta menjadi pelajaran semua keraton-keraton di Jawa. Pada akhirnya kekisruhan internal akan sangat mungkin terjadi ketika masuknya politik eksternal ke dalam lingkungan keraton,” jelasnya pada Senin (8/7/2024).

“Ada kekhawatiran yang benar-benar murni dan nyata dari pihak (keluarga) Mangkunegaran, takutnya nanti akan terseret dalam situasi yang sama seperti kasunanan.”

Kemudian, lanjut Rezza Akbar, pengaruh penguasa dalam hal ini Presiden Joko Widodo dan klan politiknya sungguh besar dan disinyalir memiliki hubungan baik dengan keluarga Pura Mangkunegaran.

Demikian bisa dilihat dengan mata telanjang berbagai kegiatan-kegiatan event kelas internasional hingga resepsi Kaesang Pangarep-Erina Gudono pada 2022 lalu di istana kadipaten Mangkunegaran.

Bagi Rezza Akbar, pengaruh tersebut bisa berdampak negatif kepadaย Gusti Bhre. “Mangkunegaran sadar betul apabila Gusti Bhre maju dalam Pilwakot sebagai konstentan yang membawa bendera Pak Jokowi dan klan politiknya, kemungkinan akan jadi.”

Baca Juga :  Prodi Penjas UMS Siap Cetak Penerus Garuda U-19 Melalui Gelaran Penjas Cup Competition 2024

“Tapi di sisi lain Jika ada hal yang terjadi dialamatkan ke Pak Jokowi dan klan politiknya, Gusti Bhre akan kecipratan getah-getah pahit, karena publik menilai naiknya Gusti Bhre ini semua karena kehendak Pak Jokowi dan klan politiknya, itu yang akan ditakutkan keluarga Mangkunegaran,” imbuhnya. Apalagi Mangkunegaran adalah mengayomi semua pihak.

Rezza Akbar tak menampik, dukungan termasuk penolakan dalam konstestasi pemilu adalah hal biasa. Terpenting adalah, Gusti Bhre harus menyadari dan menimbang resiko-resiko yang mungkin muncul di kemudian hari sebagai dampak dari keputusannya.

Pun juga pernah terjadi saat penolakan Gusti Bhre hendak ditahbiskan sebagai Mangkunegara X meski tak masif, dikatakan Rezza Akbar sebagai fenomena sosiologi sama seperti isu pencalonannya dalam Pilkada Solo.

 

Bursa Calon Wali Kota

Bursa nama bakal calon wali kota Solo menjadi sorotan belakangan jelang Pilkada Kota Solo yang digelar November 2024 mendatang.

Beberapa nama muncul berdasarkan hasil survei elektabilitas, satu di antaranya hasil survei dari JARCOMM (Jejaring Analytics, Research and Communication Consulting).

JARCOMM merilis nama-nama pilihan teratas berpotensi memimpin Solo, mulai dari KGPAA Mangkunegara X (Gusti Bhre), Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa, hingga Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. Rilis hasil survei elektabilitas Calon Wali Kota Solo menjelang lima bulan pelaksaan Pilkada Solo 2024.

Survei yang dilaksanakan pada 27 Juni sampai 2 Juli 2024 itu menyasar pemilih pemula atau Gen Z hingga Millenial antara umur 17 hingga 40 tahun.

Hasilnya, Gusti Bhre menempati urutan pertama, disusul Teguh Prakosa berada di urutan kedua. Kemudian disusul nama Kaesang Pangarep di urutan ketiga yang masing-masing selisih margin berdekatan.

“Di kalangan anak-anak muda atau kalangan Gen Z dan Millenial, Gusti Bhre menjadi pilihan pertama, kemudian disusul Pak Teguh, lalu selanjutnya Kaesang Pangarep,” ungkap Manajer Eksekutif Jarcomm, Yuhan Perdana, Jumat (5/7/2024).

Perdana melanjutkan, pada simulasi 8 nama calon wali kota, Gusti Bhre menduduki posisi teratas dengan perolehan 31,8 persen, disusul Teguh Prakosa 27,0 persen.

Baca Juga :  Memperingati Hari Anak Nasional, Pura Mangkunegaran Gelar Lomba Mewarnai 1000 Peserta

Sementara Kaesang Pangarep di posisi tiga sebesar 23,4 persen. Lalu, Sekar Tandjung Ketua Golkar Solo sebesar 4,2 persen dan Ferry Indrianto yang merupakan Ketua Kadin Solo, sebesar 3,9 persen.

Adapun sejumlah tokoh yang selama ini digadang-gadang nyalon, di antaranya ada Astrid Widayani yang juga Rektor UNSA, memperoleh 2,2 persen persen, disusul HM Mashuri 1,0 persen dan Her Suprabu 0,8 persen. Sementara ada 5,3 persen persen tidak tahu atau tidak/belum menjawab.

Menurut Perdana, alasan responden memilih tokoh yang berada di posisi lima besar yakni Gusti Bhre, Teguh, Kaesang, Sekar hingga Ferry dianggap merakyat dan santun, membawa perubahan serta mampu meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Merakyat dan santun 23,3 persen, diikuti dipercaya bisa meningkatkan ekonomi 25,2 persen dan membawa perubahan 15,7 persen.”

“Itulah 3 alasan utama mengapa memilih. Masih ada alasan-alasan lain dengan persentase di bawahnya,” ungkapnya.

Bahkan masyarakat, tambah dia, hampir 50 persen menginginkan perekonomian masyarakat meningkat ketika ditanya isu yang paling penting dibahas bakal calon wali kota.

Perihal perekonomian dan kesejahteraan jadi keinginan besar yang diharapkan kepada pemimpin Solo ke depan. “Masyarakat sebesar 43,6 persen meninginkan calon membahas tentang perekonomian Solo meningkat. Itu yang dianggap paling penting. Kemudian bantuan merata 22,0 persen dan juga kesehatan gratis 8,4 persen,” kata dia.

Sebagai informasi, survei Jarcomm dilaksanakan pada 27 Juni-1 Juli 2024. Adapun survei mewawancarai responden dilakukan dengan tatap muka sebanyak 500 responden Gen Z dan Millenial berusia 17-40 tahun yang dipilih melalui metode multistage random sampling. Untuk margin of error ยฑ 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Berikut Elektabilitas Calon Wali Kota Solo Top of Mind:

 

  1. Bhre Cakrahutomo 31,8 persen
  2. Teguh Prakosa 27,0 persen
  3. Kaesang Pangarep 23,4%
  4. Sekar Tandjung 4,1%
  5. Ferry Indrianto 3,9%
  6. Astrid Widayani 2,2%
  7. HM Mashuri 1,0%
  8. Her Suprabu 0,8%
  9. TT/TM 5,8%
  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com