SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pasar Klewer, salah satu pasar tradisional ikonik di Kota Solo, Jawa Tengah, dari dulu sampai sekarang masih menjadi tujuan favorit bagi para pecinta batik.
Terletak di Jalan Dr. Radjiman, Gajahan, Baluwarti, Kota Solo, pasar yang pernah terbakar pada tahun 2014 ini memiliki dua lantai yang dipenuhi kios-kios pedagang.
Pasar Klewer adalah pusat perbelanjaan tekstil terbesar di Solo, di mana masyarakat dan wisatawan dapat dengan mudah menemukan beragam pakaian, mulai dari batik, baju tidur, baju santai, pakaian tradisional, hingga kain batik tulis dengan harga yang sangat beragam.
Jeni, seorang pengunjung dari Purwodadi, mengungkapkan bahwa Pasar Klewer adalah tempat favoritnya untuk berbelanja pakaian yang kemudian akan ia jual kembali di daerah asalnya.
“Saya bisa sebulan sekali datang ke Solo untuk berbelanja di Pasar Klewer ini. Barang-barang yang saya beli di sini, saya jual lagi di toko saya. Pakaian di sini murah dan kualitasnya bagus,” ujarnya, (6/8/2024).
Pernyataan Jeni itu pun diamini oleh Lastri, salah satu pedagang di Pasar Klewer. Ia mengatakan, Pasar Klewer selalu ramai pembeli, baik yang dari Solo maupun luar Solo.
“Kemarin malah ada pembeli dari Purbalingga, Jepara dan daerah lainnya. Biasanya mereka sedang berwisata di Solo dan mampir ke Pasar Klewer. Tapi, ada juga yang sengaja datang untuk mencari baju yang kemudian dijual lagi di daerah mereka,” ujarnya.
Selain pakaian dan batik, wisatawan juga dapat menemukan beragam batik tulis langka dengan harga yang sebanding dengan kualitasnya. Namun, jangan khawatir, sebelum bertransaksi, pembeli bisa melakukan tawar-menawar hingga mencapai kesepakatan.
Pengunjung juga dapat menemukan beragam makanan produksi UMKM di Pasar Klewer. Di lantai dua, terdapat berbagai pilihan makanan oleh-oleh khas Solo. Sementara itu, di area luar pasar, terdapat banyak kuliner yang siap memanjakan selera.
Jeni, sebagai pengunjung, merasa nyaman berbelanja di Pasar Klewer dan berharap harga-harga tetap stabil agar ia bisa terus mencari barang dagangannya di sini.
“Belanja di sini nyaman. Semoga saja harga barang tidak naik, karena saya harus menjualnya kembali, dan kalau harga naik, saya bingung menentukan harga jual di toko saya,” katanya. Syahla Ayu Yasinta