Beranda Daerah Semarang Hadir di Semarang Writers Week 2024, Tular Nalar Ajak Berpikir Kritis dan...

Hadir di Semarang Writers Week 2024, Tular Nalar Ajak Berpikir Kritis dan Perkuat Literasi

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM -Tular Nalar, program yang didedikasikan untuk memajukan literasi digital dan critical thinking dari Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo) berkolaborasi dengan Semarang Writers Week mengadakan acara “Literasi Itu Fun: Campervan Tular Nalar dan Diskusi Panel dengan tema “Memandang Literasi Kota Semarang”. Rangkaian kegiatan berlangsung Sabtu-Minggu (27-28/7/2024). Kolaborasi ini dilakukan sebagai bentuk aktivitas produktif untuk masyarakat dalam hal edukasi literasi digital dan wujud keterlibatan Tular Nalar dalam dunia literasi secara umum.

Semarang Writers Week 2024 merupakan kegiatan mendorong gerakan literasi. Semarang Writers Week dirancang untuk menjadi acara tahunan dan memperkuat budaya literasi di Kota Semarang. Tujuannya adalah untuk meningkatkan minat baca dan menulis, serta menjadikan Semarang sebagai pusat kreativitas literasi di Jawa Tengah.

Tular Nalar bersama Mafindo menginisiasi kolaborasi dengan Semarang Writers Week dengan harapan bisa memperkuat sekaligus memperluas jejaring gerakan literasi. Semarang Writers Week yang selama ini juga aktif menggandeng berbagai komunitas di Semarang diharapkan mampu mengenalkan Tular Nalar baik kepada audiensnya maupun kepada jaringan-jaringan komunitas dan media di Semarang.

Pada tanggal 27 Juli 2024, Media Relations Tular Nalar bertemu jaringan media di Hotel Horison Semarang. Di acara ini, Giri Lumakto selaku Koordinator Divisi Kurikulum memperkenalkan program Tular Nalar kepada perwakilan media yang hadir. Selain itu terdapat pula relawan Mafindo yang membagikan pengalamannya selama mengikuti program Tular Nalar seperti Sekolah Kebangsaan dan Akademi Digital Lansia.

Selanjutnya pada tanggal 28 Juli 2024, Tular Nalar mengadakan acara “Literasi Itu Fun: Campervan Tular Nalar yang menampilkan Campervan Tular Nalar di luar gedung Monod untuk memberikan sosialisasi tentang pentingnya literasi digital, pemikiran kritis,  dan program Tular Nalar kepada masyarakat umum.

Baca Juga :  KEJUARAAN KLUB MITRA PB DJARUM 2025: Mengasah Kemampuan dan Berbagi Pengetahuan demi Mencetak Pebulutangkis Tangguh di Masa Depan

Pada acara tersebut terdapat aktivitas permainan pembelajaran dalam bentuk ular tangga yang mengajak masyarakat untuk berinteraksi secara langsung sambil belajar mengenai bahaya hoax dan berpikir kritis. Selain itu, masyarakat juga mendapatkan bulletin Tular Nalar yang berisi informasi tentang kegiatan Tular Nalar di seluruh Indonesia. Terdapat pula berbagai merchandise menarik yang dapat dibawa pulang para pengunjung.

Sekretaris Daerah Kota Semarang, Iswar Aminuddin berkesempatan menghadiri acara  “Literasi Itu Fun: Campervan Tular Nalar”. Pada kunjungannya tersebut beliau memberikan dukungan terhadap Tular Nalar dalam menjalankan kegiatan-kegiatan edukasi dan sosialisasi seputar literasi digital serta kemampuan berpikir kritis kepada masyarakat.

Dalam waktu bersamaan, acara diskusi panel dengan tema “Memandang Literasi Kota Semarang” yang diselenggarakan oleh Semarang Writers Week berkolaborasi dengan Tular Nalar dan Mafindo juga digelar di Gedung Monod Diephuis, Kota Lama Semarang. Acara ini diisi oleh Giri Lumakto selaku Koordinator Divisi Kurikulum Tular Nalar, Windy Ariestanty yang merupakan founder Patjarmerah, Nanang Bagus Zuliadi dari Rumpun Sabda Institute dan Amilia Dwi dari Komunitas Bukit Buku.

Acara yang dimoderatori oleh Raundoh Tul Jannah, Relawan Mafindo Semarang yang juga dosen praktisi Prodi Bahasa dan Sastra Jawa Universitas Negeri Semarang ini membicarakan mengenai topik literasi dalam perkembangan kota dan manusia di dalamnya.

Windy Ariestanty mengatakan kegiatan-kegiatan literasi tidak hanya sebatas buku namun juga memahami ilmu pengetahuan termasuk teknologi digital dan internet. Ia menegaskan bahwa buku digital dan non digital berkembang dengan saling menguatkan. “Lakukanlah dengan cara-cara yang menyenangkan dalam memberikan wawasan tentang hoax dan literasi,” ujar Windy. Dia mencontohkan hal-hal yang dilakukan Tular Nalar dengan membuat permainan-permainan dan kegiatan yang menyenangkan. “Dengan demikian kegiatan literasi dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat,” tambah dia. 

Baca Juga :  Ngeri! Duel Maut di Semarang, Pelajar Tewas dengan Luka Sabetan di Punggung Tembus Paru-paru

Ia melanjutkan mengenai pentingnya komunitas bisa berjejaring dalam memperkaya literasinya, “Menciptakan ekosistem adalah dengan membuat komunitas yang berjejaring karena masing-masing komunitas tentu memiliki literasi yang berbeda-beda. Wawasan dan jejaring antar komunitas tersebut nantinya akan memiliki dampak kepada masyarakat.”

Giri Lumakto selaku koordinator Divisi Kurikulum Tular Nalar dalam sesi diskusi panel berpendapat bahwa literasi apapun bentuknya memiliki peran yang penting bagi perkembangan kota. “Perkembangan literasi dalam hal ini literasi digital akan terus berkembang seiring perkembangan peradaban, hal ini tentu akan mempengaruhi kota dan manusia yang ada didalamnya. Untuk itu literasi menjadi poin penting dalam mewujudkan kemajuan masyarakat,” tandas Giri.

Satyawatie