JOGLOSEMARNEWS.COM Umum Nasional

PDIP Minta Jokowi Buktikan Permintaan Maafnya dengan Tak Cawe-cawe di Pilkada 2024

Presiden Jokowi (kedua kiri) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kedua kanan) didampingi Pengasuh Ponpes Al Kautsar Medan Sumut Ali Akbar Marbun (kanan) mendengarkan ceramah dari Ketua Umum MUI Anwar Iskandar dalam Zikir dan Doa Kebangsaan 79 Tahun Indonesia Merdeka di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (1/8/2024) | tempo.co
ย ย ย 

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM โ€“ Permintaan maaf tidak ada artinya sama sekali jika tidak ada niat untuk berubah dari yang bersangkutan. Demikian pula hal itu mestinya berlaku bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi), sebagaimana diungkapkan oleh juru bicara Tim Pemenangan Nasional Pemilihan Kepala Daerah PDIP, Aryo Seno Bagaskoro.

Aryo Seno menegaskan, permintaan maaf Jokowi dalam sambutan momen zikir kebangsaan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis (1/8/2024) malam lalu perlu pembuktian.

Dia mengatakan, Jokowi masih mempunyai waktu untuk memperbaiki segala kerusakan yang telah dibuat sebelum lengser sebagai presiden pada Oktober 2024 mendatang.

“Masih ada waktu sekian puluh hari untuk memberikan warisan perbaikan,” kata Seno dalam pesan tertulisnya kepada Tempo melalui aplikasi WhatsApp, Sabtu (3/8/2024).

Seno menyampaikan, salah satu pembuktian yang dapat Jokowi lakukan adalah tidak kembali melakukan cawe-cawe dalam Pilkada sebagaimana yang telah terjadi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 yang berujung pada kemenangan pasangan Prabowo Subianto dan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

Baca Juga :  Paus Fransiskus ย Disambut Presiden Jokowi dengan Upacara Kenegaraan

“Termasuk sebaiknya tidak mengusung keluarga di dalam Pilkada. Itu sebagai bentuk komitmen yang berjalan seiring sejalan dengan permintaan maaf itu,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, menantu Jokowi, Bobby Nasution, dan anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, digadang-gadang akan maju di Pilkada Serentak. Bobby telah menerima dukungan dari berbagai partai politik untuk bertarung di Pilkada Sumatera Utara, Di sisi lain, Kaesang diwacanakan akan berkontestasi di Pilkada Jakarta atau Jawa Tengah.

Lebih lanjut, Seno meminta agar Jokowi bersikap netral dalam Pilkada mendatang. Dia meminta agar Jokowi membebaskan rakyat untuk memilih calon kepala daerah mereka masing-masing.

“Biarlah rakyat menikmati demokrasi dan pemilihan langsung dengan gembira dan tanpa intervensi, tanpa tekanan,” tuturnya.

Tak sampai di situ, Seno berharap perbaikan demokrasi semacam itu dapat membuat Jokowi dikenang sebagai pemimpin yang berasal dari rakyat ketika dia sudah tak lagi menjabat sebagai presiden.

Baca Juga :  Ontran-ontran di Tubuh PKB, Muktamar PKB Ditunda, Garda Bangsa Siap Bubarkan Paksa Jika Nekat Digelar

“Itu baru akan memberikan makna yang berkesan tentang permintaan maaf Pak Jokowi,” ucapnya.

Sebelumnya, Jokowi menyampaikan permintaan maaf dalam sambutan momen zikir kebangsaan di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis malam, 1 Agustus 2024. Acara ini merupaka rangkaian โ€˜Bulan Kemerdekaanโ€™ HUT RI ke-79.

Pesan tersebut disampaikan Jokowi atas kesalahannya selama menjabat sebagai presiden. Kepala negara mengingatkan bahwa dia hanya manusia biasa.

“Saya dan Profesor Kiai Haji Ma’ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini. Khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai presiden dan sebagai wakil presiden,” kata Jokowi.

Majalah Tempo baru saja mewartakan nawadosa ganda Presiden Jokowi selama 10 tahun menjabat. Laporan yang terbit pada Senin, 29 Juli 2024, menyoroti kemunduran demokrasi dan kebalikan nawacita janji kampanye Jokowi satu dekade lalu.

www.tempo.co

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com