SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – SD Muhammadiyah 1 Solo resmi meluncurkan program Kelas Inspirasi di aula sekolah pada Jumat (6/9/2024). Sebanyak 24 kelas inspirasi dihadirkan untuk mendorong siswa dalam mengembangkan potensi diri, baik di bidang akademik maupun non-akademik.
Kepala Sekolah, Sri Sayekti menjelaskan, Kelas Inspirasi merupakan salah satu program unggulan sekolah dalam upaya memfasilitasi siswa untuk menggali minat dan bakat mereka sejak dini.
Program tersebut rutin dilaksanakan di sekolah yang berlokasi di Jalan Kartini No. 1, Ketelan Barat Pura Mangkunegaran, sebagai bagian dari sekolah penggerak.
“Untuk tahun ajaran 2024/2025, akan ada empat kali penyelenggaraan Kelas Inspirasi. Hari ini kami luncurkan 24 kelas sekaligus, harapannya dapat memacu siswa untuk terus mengembangkan potensi diri mereka. Kolaborasi dengan orang tua sangat penting dalam proses ini,” ujar Sri Sayekti, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Lebih lanjut, Sayekti menegaskan selain kegiatan ekstrakurikuler, program itu juga menjadi sarana bagi siswa untuk meningkatkan kecerdasan kinestetik serta kemampuan tampil di depan umum. Dengan adanya Kelas Inspirasi, siswa diharapkan mampu menemukan potensi non-akademik yang mungkin belum mereka sadari sebelumnya.
Peran Penting Orang Tua
Orang tua memegang peran sentral dalam mendukung anak untuk meraih impian dan cita-citanya. Sayekti mengingatkan bahwa anak-anak cenderung meniru apa yang dilakukan oleh orang tuanya.
“Jika orang tua rajin berolahraga atau rutin membaca Al-Quran, anak biasanya akan mengikuti kebiasaan tersebut,” jelasnya.
Oleh karena itu, keterlibatan orang tua dalam program Kelas Inspirasi sangat penting. Orang tua dapat berbagi pengalaman, memperkenalkan profesi, serta memberikan motivasi kepada anak-anak untuk terus berprestasi, baik dalam bidang akademik maupun karakter.
Selain Kelas Inspirasi, sekolah juga mengadakan Kelas Orang Tua Mengajar. Program ini memungkinkan orang tua untuk hadir di sekolah dan berbagi pengetahuan serta keterampilan dengan para siswa.
“Kolaborasi antara sekolah dan orang tua sangat dibutuhkan, terutama di jenjang SD. Anak-anak pada usia ini masih sangat dekat dengan orang tuanya, sehingga keterlibatan orang tua sangat berpengaruh pada perkembangan mereka,” tambah Sayekti.
Contoh dari kolaborasi tersebut terlihat dari salah satu orang tua siswa, Nur Dwi Handayani AMd A Kes, yang memperkenalkan anak-anak pada dunia mikrobiologi dengan cara mengajarkan mereka cara melihat bakteri.
Sementara itu, orang tua siswa lainnya dari kelas 5A memberikan pelatihan tentang cara memadamkan api dengan benar dan sistematis.
Dengan adanya sinergi tersebut, sekolah berharap dapat terus mengembangkan program yang melibatkan peran aktif orang tua dalam proses pendidikan. Dukungan dari orang tua diharapkan dapat menjadi pendorong utama bagi siswa untuk mencapai prestasi yang lebih baik di masa depan. Suhamdani
