Beranda Nasional Jogja Kemarau Panjang, 341 Telaga di Gunungkidul Mengering

Kemarau Panjang, 341 Telaga di Gunungkidul Mengering

Seperti inilah penampakan telaga Budegan yang kering akibat kemarau panjang di Gunungkidul | Tribunnews

GUNUNGKIDUL, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kemarau panjang kali ini benar-benar berdampak besar bagi Kabupaten Gunungkidul. Setidaknya, sebanyak 341 telaga dari total 359 telaga yang ada di Gunungkidul, kekeringan.

Menurut penjelasan dari Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPURPKP) Sigit Swastono,  telaga yang kering tersebut dimanfaatkan warga mulai dari wisata, perikanan, maupun pertanian.

“Jadi hampir 95 persen itu mengalami kekeringan imbas kemarau tahun ini. Telaga yang kering ini, sumber airnya berasal dari air tadah hujan,”ujarnya saat dikonfirmasi pada Minggu (20/10/2024).

Dia menjelaskan, akibat mekanisme pengisian air telaga  yang memanfaatkan air tadah hujan. Praktis, telaga mengering ketika musim kemarau tiba, sebab hujan dipastikan tidak turun paling tidak tiga bulan lamanya.

“Kalau musim kemarau tidak ada hujan,  air pun  tidak akan  terisi, tentu membuat telaga mengering. Biasanya dapat terisi penuh setelah hujan terjadi secara berturut-turut selama sebulan. Karena, butuh waktu lama untuk mengisi air di telaga, secara umum rata-rata luasan telaga di Gunungkidul berkisar 10 x 30 meter persegi,”paparnya.

Baca Juga :  Kecelakaan Beruntun di Jalan Urip Sumoharjo, Jogja, Dua Orang Luka-Luka

Ia mengatakan, sebenarnya pihaknya sudah melakukan upaya untuk menjaga air di telaga  tetap bertahan meskipun dilanda kemarau panjang. Di antaranya, melakukan sejumlah program rehabilitasi baik pendangkalan hingga membuat tanggul. Namun,  hal tersebut belum bisa maksimal untuk menjaga keutuhan air.

“Belum bisa maksimal, karena memang sumber air telaga di sini kebanyakan ditopang air tadah hujan. Jadi, ya kendala memang di situ, kalau dicari juga sumber mata air di sekitar situ (telaga) juga tidak ada,”ucapnya.

Dia mengatakan, hanya ada enam telaga yang airnya berasal dari sumber mata air. Yakni,  Telaga Jonge, Mumang, Winong, Thowet, Ngamberan, dan Mboromo.

“Selain itu, berasal dari air tadah hujan tadi,”ucapnya.

Salah satu telaga yang dalam kondisi kering seperti Telaga Budegan dan Piyaman 1 di Kalurahan Piyaman, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul.

Baca Juga :  Dugaan Kecurangan SPBU di Sleman, Konsumen Rugi Miliaran Rupiah

Menurut warga sekitar Sarifudin (54), telaga telah mengering sudah  enam bulan lamanya. Telaga ini dimanfaatkan warga untuk pemancingan. Karang Taruna setempat rutin menabur benih ikan air tawar.

“Biasanya untuk pemancingan, kami bikin pamflet membuka usaha pemancingan,” ujar Sarifudin.  

www.tribunnews.com