SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dewan Profesor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta melakukan kunjungan kerja ke Dewan Profesor Universitas Brawijaya, Malang, pada Rabu (2/10/2024).
Rombongan UNS dipimpin oleh Ketua Dewan Profesor, Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D., didampingi sejumlah anggota, yaitu Prof. Dr. Suciati, M.Pd. (Ketua Komisi II), Prof. Sahid Teguh Widodo, S.S., M.Hum., Ph.D. (Ketua Komisi III), Prof. Dr. Akhmad Arif Musadad, M.Pd. (Sekretaris Komisi II), serta Prof. Dr. Ir. Eddy Tri Haryanto, M.P. (Anggota Komisi II).
Kedatangan rombongan Dewan Profesor UNS disambut oleh jajaran Dewan Profesor Universitas Brawijaya, termasuk Prof. Sukir Maryanto, S.Si., M.Si., Ph.D. (Ketua), Prof. Ir. Sukoso, M.Sc., Ph.D. (Ketua Komisi A), Prof. Dr. Ir. Qomariyatus Sholihah, Amd.Hyp., ST., M.Kes., IPU., ASEAN Eng. (Sekretaris Komisi C), serta Prof. Dr. Moh. Fadli, S.H., M. Hum (Ketua Komisi C).
Dalam sambutannya, Prof. Ir. Sukoso, M.Sc., Ph.D. mengungkapkan bahwa Dewan Profesor Universitas Brawijaya tengah fokus menggali nilai-nilai Ke-Brawijaya-an yang mendasari karakter dan budaya kampus mereka.
“Kami berharap melalui penggalian nilai ini, ke depan Universitas Brawijaya dapat mengukuhkan identitasnya yang khas,” jelasnya.
Sebagai tanggapan, Ketua Dewan Profesor UNS, Prof. Drs. Suranto Tjiptowibisono, M.Sc., Ph.D., menyampaikan bahwa kunjungan tersebut bertujuan untuk belajar dari pengalaman Universitas Brawijaya dalam menggali dan mengembangkan nilai serta etika institusi.
“UNS saat ini juga tengah menggali nilai-nilai filosofi yang terkandung dalam logo dan simbol kampus. Dengan melakukan kunjungan seperti ini, kami berharap dapat belajar bagaimana institusi lain mengembangkan nilai-nilai yang khas untuk diterapkan di UNS,” ungkapnya.
Prof. Dr. Suciati, M.Pd., Ketua Komisi II Dewan Profesor UNS, menambahkan bahwa salah satu keluaran yang diharapkan dari penggalian nilai itu adalah penyusunan buku tentang filosofi logo UNS, yang diharapkan mampu menjembatani kesenjangan antar generasi dalam memahami nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Filosofi ini juga akan diintegrasikan dalam budaya kerja UNS melalui motto “ACTIVE”, yang menjadi panduan perilaku seluruh civitas academica UNS.
Selanjutnya, Prof. Dr. Moh. Fadli, S.H., M.Hum., Ketua Komisi C Dewan Profesor Universitas Brawijaya, memaparkan dinamika yang terjadi selama penyusunan Buku Pedoman Karakter Ke-Brawijaya-an.
Sejak tahun 2022, Universitas Brawijaya telah membentuk dua kelompok kerja (Pokja) khusus untuk menangani pengembangan karakter dan etika akademik di lingkungan kampus.
“Kami telah melakukan berbagai kegiatan, seperti seminar nasional, workshop, hingga sosialisasi di setiap fakultas untuk memastikan nilai-nilai Ke-Brawijaya-an dipahami dan diterapkan secara menyeluruh,” jelasnya.
Dalam forum tersebut juga dibahas mengenai ikonografi Karakter Brawijaya, yang merujuk pada simbol-simbol dari Dewa Wisnu dan Dewa Siwa serta filosofi kepemimpinan yang tercatat dalam karya-karya sastra sejarah.
Karya-karya tersebut antara lain Nagarakertagama dan Kidung Panji Wijayakrama. Selain itu, makna mendalam dari nama Brawijaya yang berasal dari kata “Bhra” (utusan Tuhan) dan “Wijaya” (menang), diulas sebagai simbol pemimpin yang melindungi dan mensejahterakan umat manusia.
Acara ditutup dengan sesi diskusi interaktif antara kedua Dewan Profesor. Diskusi ini mencakup pertukaran pengalaman dan masukan mengenai pengembangan nilai institusi. Sebagai penutup, dilakukan serah terima cinderamata dari kedua belah pihak, serta sesi foto bersama sebelum rombongan Dewan Profesor UNS kembali ke Surakarta. Suhamdani